OSAKA, KOMPAS.TV - Pada 2019, Yoshio Kinoshita yang waktu itu berusia 79 tahun membeli skateboard dari pedagang barang loak di Osaka, Jepang.
Skateboard tersebut merupakan barang yang ditinggalkan pemiliknya di stasiun kereta dan tak pernah diambil.
Kinoshita menebus skateboard dengan harga 800 yen atau sekitar Rp98.000 (kurs saat ini).
Dua tahun kemudian, melalui latihan rutin, Kinoshita yang kini berusia 81 tahun menjadi skater mahir yang menguasai berbagai trik.
Kinoshita hampir tiap pagi mengendari papan luncurnya di taman skateboard setempat. Skater lain, puluhan tahun lebih muda darinya, menjadi rekan bermain sekaligus mentornya.
Baca Juga: Momiji Nishiya Jadi Salah Satu Atlet Termuda Peraih Emas Olimpiade, Juara Skateboard Putri
“Mereka semua (skater muda) adalah guru saya,” kata Kinoshita kepada Reuters via The Japan Times.
Berkat guru-guru yang jauh lebih muda, Kinoshita kini menguasai berbagai trik, salah satunya adalah putaran 180 derajat (180 degree turn).
“Ini adalah olahraga yang memberikan rasa tegang. Saya pikir skateboard meningkatkan daya pikir meskipun hanya sedikit,” ujar Kinoshita.
Yoshio Kinoshita merekomendasikan skateboard kepada para lanisa untuk mencegah demensia.
Jepang sendiri memiliki populasi lansia yang tinggi, 35 persen diprediksi akan berusia 65 tahun ke atas per 2050.
Kemenangan atlet Jepang di Olimpiade Tokyo menambah popularitas skaeboard di sana.
Salah satu pemenang adalah Momiji Nishiya, gadis 13 tahun yang meraih medali emas di cabang skateboard Olimpiade.
“Sejujurnya, saya tidak bisa mengalahkan anak-anak berusia 5 tahun, 3 tahun, atau tiga tahun (dalam hal skateboard). Itu sudah pasti,” ucapnya.
Baca Juga: Raih Medali Emas di Olimpiade Tokyo, Yuto Horigome: Skateboard tentang Bersenang-senang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.