Kompas TV internasional kompas dunia

Taliban Janji Izinkan Perempuan Afghanistan Tempuh Sekolah Menengah

Kompas.tv - 16 Oktober 2021, 10:48 WIB
taliban-janji-izinkan-perempuan-afghanistan-tempuh-sekolah-menengah
Siswi remaja perempuan di sebuah sekolah di Kabul pada awal September 2021. Pada Sabtu, 18 September 2021, Taliban melarang siswi sekolah menengah Afghanistan kembali bersekolah. (Sumber: Straits Times via AFP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

KABUL, KOMPAS.TV - Taliban disebut berjanji akan segera mengizinkan perempuan Afghanistan menempuh pendidikan di sekolah menengah. Hal tersebut diungkapkan Deputi Direktur Eksekutif Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) Omar Abdi pada Jumat (15/10/2021).

Abdi menyebut menteri pendidikan di kabinet Taliban berjanji bahwa anak-anak perempuan akan masuk sekolah menengah “secepat mungkin”. Kementerian Pendidikan disebut sedang menyusun kerangka yang mengizinkan perempuan bersekolah setelah kelas 6 sekolah dasar.

“Saat saya berbicara dengan Anda hari ini, jutaan gadis usia sekolah menengah (di Afghanistan) tidak mendapatkan pendidikan selama 27 hari berturut-turut,” kata Abdi dikutip Associated Press.

Baca Juga: Putin: Tak Perlu Buru-Buru Akui Pemerintahan Taliban

Lima provinsi di Afghanistan disebut telah mengizinkan gadis menempuh sekolah menengah lebih dulu. Kelima provinsi itu adalah Balkh, Jawzjan, Samangan, Kunduz, dan Urozgan.

“Kami mendesak mereka (Taliban) agar tidak menunggu. Setiap hari yang diulur adalah hari di mana para gadis tidak bisa bersekolah,” lanjut Abdi.

Taliban sebelumnya melarang perempuan bersekolah dan bekerja ketika berkuasa pada 1996-2001. Setelah didongkel pasukan koalisi Amerika Serikat (AS), para gadis Afghanistan mulai banyak yang mendapatkan pendidikan.

Dalam 20 tahun terakhir, menurut Abdi, terdapat empat juta gadis Afghanistan yang bersekolah. Jumlah sekolah pun naik tiga kali lipat dalam sedekade terakhir, dari 6.000 menjadi 18.000.

Sejak kembali berkuasa pada Agustus lalu, Taliban berjanji membentuk pemerintahan inklusif dan membolehkan perempuan sekolah dan bekerja.

“Pendidikan yang didapat dua dekade belakangan harus diperkuat, bukan malah dimundurkan,” tegas Abdi.

Baca Juga: Qatar Desak Dunia Terlibat dengan Taliban, namun Pengakuan atas Pemerintah Taliban Belum Prioritas


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x