JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang warga negara asing (WNA) berinisial ZJ masuk daftar pencarian orang (DPO) kepolisian.
ZJ menjadi pihak yang diburu polisi lantaran menjadi mentor para kolektor pinjaman online (Pinjol) ilegal.
Tak hanya itu, ZJ merupakan pihak pendana atau pemodal yang menyediakan alat-alat serta merekrut karyawan untuk menjadi kolektor dan SMS blaster untuk pinjol ilegal.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Helmy Santika menjelaskan terungkapnya peran ZJ berawal dari pengembangan penggeledahan jaringan perusahaan online yang dilakukan secara seretak beberapa hari belakangan.
Baca Juga: Polisi Tangkap 89 Tersangka Pinjol dan Amankan 150 CPU Komputer!
Setelah mendapatkan identitas, tim Bareskrim Polri kemudian melakukan penggeledahan ke kediaman ZJ di kawasan Tangerang. Namun tim tidak mendapatkan ZJ dan hanya menyita sejumlah barang bukti dari kediaman WNA tesebut.
"Dari lokasi tempat dia (ZJ) berada kita berhasil menyita barang bukti sekitar 48 unit modem, 2 unit CPU, 2 unit laptop dan 2 unit monitor," ujar Helmy saat jumpa pers, Jumat (15/10/2021).
Lebih lanjut Helmy menjelaskan dari serangkaian pengeledahan jaringan pinjol ilegal, penyidik menetapkan tujuh tersangka yang berperan sebagai kolektor serta pihak operator SMS blaster.
Tujuh tersangka tersebut yakni RJ berperan sebagai operator yang bertugas mentransmisi SMS yang berisi kesusilaan, ancaman dan penistaan kepada korban pinjaman online.
Baca Juga: Ini Peran 3 Tersangka dari Perusahaan Pinjol Ilegal di Green Lake City
RJ ditangkap di daerah Mangga Besar, Jakarta Barat. Dari penangkapan ini polisi menyita barang bukti 2 unit modem, 1 unit komputer, 1 unit CPU, sisa simcard dan 2 unit HP.
Tersangka kedua yakni JT yang ditangkap di Pluit Timur Residance di Penjaringan, Jakarta Utara. Peran JT sama sepert tersangka RJ.
Dari tangan JT diamankan barang bukti 1 unit laptop, 2 unit telepon genggam, 2 kotak simcard.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.