JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH. Marsudi Syuhud meminta agar Indonesia tidak terjebak doktrin radikalisme, dan anak-anak di Indonesia harus diajari untuk belajar nilai-nilai kemanusiaan. Nilai-nilai ini menurutnya penting untuk ditanamkan ke generasi penerus agar tidak salah langkah dan terjebak ideologi merusak itu.
"Anak cucu kita doktrinkan tentang sifat-sifat kemanusiaan," kata dia dalam webinar bertajuk "Densus 88, Penanganan Terorisme dan Narasi Islamafobia" di Jakarta, Kamis (14/10/2021), seperti dikutip Antara.
Anak-anak sebagai penerus bangsa menurutnya penting untuk diajari sifat kemanusiaan ini secara universal. Sebab, menurut Marsudi, seseorang—apalagi jika sedari kecil ditanamkan sifat ini, akan sukar termakan pengaruh radikalisme.
Selain soal penanaman sifat kemanusiaan yang universal, hal kedua yang menurutnya penting dilakukan adalah soal menghargai agama atau kebudayaan berbeda.
Lebih lanjut ia menjelaskan, menghargai itu bermakna penghormatan akan adanya perbedaan dalam hidup di tengah masyarakat.
Baca Juga: Isu NII di Garut, Ridwan Kamil: Tak Boleh Ada Radikalisme di Jawa Barat
Titik ini, lanjut Marsudi, yang tidak dimiliki oleh mereka para teroris yang menjebak anak-anak dengan doktrin jihad.
"Orang-orang yang mempunyai paham jihad dengan kekerasan dalam kategori terorisme karena tidak adanya rasa kemanusiaan," tuturnya.
Lebih lanjut, wakil ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga menjelaskan tentang doktrin agama yang sangat membenci menyakiti sesama. Bahkan dilarang keras.
"Inti ajaran kemanusiaan, barang siapa yang membunuh orang tanpa dia membunuh atau tanpa dia membuat kerusakan di muka Bumi, maka seolah-olah orang itu membunuh semua manusia," katanya.
Meski begitu, ia mengakui bahwa sejumlah akar kekerasan dan terorisme di tanah air adalah bukti bahwa memang ada sejumlah orang yang terkena paham salah dan itu mencoreng Islam.
Baca Juga: 59 Remaja di Garut Dibaiat Masuk NII, Mengapa Remaja Jadi Target Radikalisme?
Untuk itulah, ia meminta anak-anak generasi penerus bangsa agar diajarkan nilai dan prinsip kemanusiaaan, serta menghargai perbedaan agar tidak terjerumus ke ideologi yang membunuh seperti radikalisme dan terorisme.
"Inilah (pemahaman nilai-nilai kemanusiaan, red.) yang sangat dibutuhkan untuk meminimalisir pemahaman-pemahaman yang mengarah kepada radikalisme, terorisme yang memperjelek nama Islam itu sendiri," katanya.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.