KAB. SEMARANG, KOMPAS.TV - Usaha jasa servis gitar mencoba terus bertahan di masa pandemi. Seperti yang dialami Nur Kholis, warga Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Selama beberapa tahun bekerja sebagai perajin gitar, ia mulai merintis sebagai tukang servis gitar di komplek Ruko UKM Kerep Ambarawa.
Awalnya jasa servis gitar berjalan sesuai rencana, penghasilannya sekitar Rp 6 juta per bulan, namun saat pandemi Covid-19 usaha servis gitar ikut terkena imbasnya.
Efek yang paling dirasakan adalah karena banyak spare part gitar yang masih impor, selama pandemi ekspedisi terganggu. Selain itu, selama pandemi kegiatan even musik juga tidak diijinkan karena berpotensi kerumunan. Sehingga berimbas penghasilannya turun hingga 50 persen.
"Karena para pelanggan rata-rata terkena imbas dari PPKM itu, akhirnya berimbas juga pada pengrajin gitar dan tukang servis gitar," ujar Nur Kholis.
Biaya servis gitar listik ataupun akustik dipatok mulai Rp 50 ribu untuk kerusakan ringan, dan akan lebih mahal biaya bila memerlukan waktu lama, tergantung dari kondisi kerusakan.
Untuk bertahan selama pandemi, Nur Kholis mempromosikan jasa servis gitarnya di media sosial. Terbukti, banyak warga dari luar Kabupaten Semarang, seperti Salatiga, dan Boyolali yang datang.
#servisgitar #pandemi #kabupatensemarang
Sumber : Kompas TV Jateng
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.