SALATIGA, KOMPAS.TV - Tumpukan ember tong tertata rapi di sudut rumah Angela Widiawati yang berada di Kelurahan Kutowinangun Kidul, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Ember-ember tong tersebut berisi eco enzim yang telah siap digunakan, yang terbuat dari sampah organik rumah tangga.
Setidaknya membutuh waktu sekitar tiga bulan untuk menghasilkan fermentasi eco enzim. Bahan dasar eco enzim sangat mudah didapat karena bahannya adalah sampah organik rumah tangga.
Cara membuatnya, limbah buah dan sayur dicampur, kemudian diberi gula dan air, dengan ukuran satu banding tiga banding 10.
Angela Widiawati mulai menekuni membuat eco enzim sejak Oktober 2020 lalu, karena merasa banyak waktu di rumah saat pandemi Covid-19 melanda.
Selain itu, kesadarannya untuk memanfaatkan limbah organik motivasi dirinya membuat eco enzim.
"Cairan frementasi yang kita buat dari bahan organik berupa sampah dapur, kulit-kulit buah atau sisa-sisa sayuran segar yang difrementasi dengan menambah gula dan air," kata Angela Widiawati.
Cara penggunaan eco enzim sangat mudah, yaitu dicampur dengan air bisa untuk mengepel, untuk mencuci piring, dengan perbandingan satu tutup botol eco enzim dapat digunakan untuk setengah ember. Selain itu, eco enzim juga bisa digunakan untuk pupuk. Manfaat lain eco enzime adalah untuk menjaga kebersihan, kesehatan, dan menjaga kualitas tanah dan udara.
#ecoenzim #salatiga #covid-19
Sumber : Kompas TV Jateng
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.