SUBANG, KOMPAS.TV - Misteri puntung rokok dan telapak tangan milik Muhammad Ramdanu alias Danu, keponakan mendiang Tuti Suhartini, yang sempat dituduh sebagai pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Danu menyebut DNA dirinya yang banyak ditemukan di lokasi disebabkan keterlibatannya sewaktu membantu polisi saat olah tempat kejadian perkara (TKP).
Pada Kamis, 19 Agustus 2021, Danu mengaku sempat dimintai tolong oleh polisi untuk membeli lampu. Saat itu, tepat sehari setelah jasad Tuti dan Amalia Mustika Ratu ditemukan dalam bagasi mobil Alphard.
"19 malamnya, Danu disuruh untuk beli lampu," kata Danu seperti dikutip dari akun Youtube Misteri Mbak Suci, Selasa (11/10/2021).
Setelah membeli lampu, ternyata lampu yang dibeli tidak bisa menyala karena ada kabel yang kemungkinan korslet. Saat itu, Danu sempat memperbaiki tanpa menggunakan sarung tangan sehingga jejak sidik jarinya tertinggal.
Selain lampu yang mati, pintu depan pun ternyata terkunci dan tak bisa dibuka dari arah luar. Sebelum pintu dibuka, kata Danu, kondisi di TKP sempat hujan hingga membuatnya serta polisi pergi ke pinggir untuk berteduh.
Saat berteduh itulah, Danu bersama polisi yang di lokasi, sempat ngerokok dan puntungnya di buang ke samping rumah.
"Hujan juga jadi sempat ke pinggir, sama polisi juga sempat ngerokok. Polisi pegang kunci rumah tapi gak bisa dibuka, kata Danu teh harus dari dalam rumah," jelasnya.
Baca Juga: Adik Yosef ungkap Sosok Kakaknya yang Tertutup dan Yakin Tak Terlibat Kasus Pembunuhan Subang
Tak hanya itu, soal DNA dirinya yang terdapat di dalam mobil, Danu mengaku bahwa ia sempat masuk ke mobil itu untuk membantu polisi. Namun menurutnya, dirinya salah karena tak menggunakan sarung tangan saat olah TKP.
"Danu juga tadinya gak mau ikut, tapi ikut saja nurut. Polisi pakai sarung tangan, Danu enggak. Gak kepikiran sampe situ namanya juga ingat terus (Tuti dan Amalia)," jelasnya.
Diketahui, Danu sempat diperiksa polisi selama beberapa hari, bahkan handphone dan motornya sempat disita oleh pihak kepolisian untuk keperluan pemeriksaan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.