JAKARTA, KOMPAS.TV - Soto dan tom yam adalah dua makanan berkuah yang dibuat dari aneka rempah. Adapun soto berasal dari Indonesia sementara tom yam berasal dari Thailand.
Bahkan, keduanya sama-sama mendunia sebagai ciri khas kuliner dari suatu negara.
Namun demikian, keduanya sama-sama ada di Tanah Air. Bahkan, soto dan tom yam memiliki tempat tersendiri bagi para penggemarnya.
Hal yang perlu diketahui, dua kuliner tersebut baik soto atau tom yam, secara langsung merupakan bagian dari reputasi negara atau gastrodiplomasi.
Gastrodiplomasi adalah upaya membangun citra dan posisi suatu bangsa demi terciptanya reputasi tertentu melalui makanan.
Hal tersebut sebagaimana dikatakan Peneliti gastrodiplomasi dari Pusat Kajian Gastrodiplomasi di Center for Research in Social Sciences and Humanities (C-RiSSH) Universitas Jember Agus Trihartono.
Agus menyatakan, keragaman yang dimiliki soto akan berpotensi menjadi gastrodiplomasi Indonesia.
Jika Thailand dikenal lewat makanan tom yam, maka soto adalah Indonesia.
"Keunikan Soto Indonesia yang beraneka ragam bisa menjadi potensi gastrodiplomasi Indonesia di tingkat dunia. Jika sushi lekat dengan Jepang, pizza identik dengan Italia, kimchi diperjuangkan oleh Korea Selatan, dan tom yam produk Thailand, maka soto adalah Indonesia," papar Agus dilansir dari laman resmi Universitas Jember, Minggu (10/10/2021).
Baca Juga: Filosofi Soto sebagai 'Unity in Diversoto' hingga Perlunya Mendunia lewat Gastrodiplomasi
Dikutip dari Indonesia.go.id, soto berasal dari makanan populer abad ke-19 yang aslinya bernama caudo atau jao to.
Dalam dialek hokian, caudo atau jao to berarti 'rerumputan' jeroan atau jeroan berempah.
Soto atau caudo pertama kali populer di Semarang di abad ke-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.