NEW DELHI, KOMPAS.TV — Tata Sons, konglomerat tertua dan terbesar di India, akan menjadi pemilik baru maskapai nasional yang sarat utang Air India, seperti diumumkan pemerintah India hari Jumat (8/10/2021).
"Tata Sons memenangkan penawaran 180 miliar rupee mengalahkan pemilik SpiceJet India Ajay Singh yang menawarkan 151 miliar rupee dalam kapasitas pribadi untuk mengakuisisi maskapai itu," kata Tuhin Kanta Pandey, sekretaris di Departemen Investasi dan Pengelolaan Aset Publik seperti dilansir dari Associated Press, Jumat (8/10).
Upaya penjualan awal oleh pemerintah pada tahun 2018 gagal menarik penawar.
Penjualan tersebut menandai kembalinya Air India ke grup Tata, pelopor dalam penerbangan komersial India ketika pertama kali meluncurkan maskapai ini pada tahun 1932 sebelum diambil alih oleh pemerintah pada tahun 1953.
Ratan Tata, ketua emeritus Tata Sons, mengatakan dalam sebuah tweet, “Grup Tata memenangkan tawaran untuk Air India adalah berita bagus! Meski diakui akan membutuhkan banyak upaya untuk membangun kembali Air India, diharapkan akan memberikan peluang pasar yang sangat kuat bagi kehadiran Grup Tata di industri penerbangan.”
Sebagai bagian dari agenda reformasi ekonominya, pemerintah India berjanji untuk melepas lebih dari selusin perusahaan milik pemerintah yang merugi.
Pada Januari 2020, pemerintah India mengumumkan penjualan maskapai Air India, yang mengoperasikan rute domestik dan internasional dan telah mengumpulkan kerugian besar dalam dekade terakhir. Pemerintah meminta calon penawar untuk memasukkan penawaran mereka pada bulan April tahun ini.
Baca Juga: Harus Bayar Denda, 2 Orang Ini Selamat dari Kecelakaan Air India
Pada hari Jumat kemarin, pemerintah mengatakan bahwa Tata Sons akan menyerap 153 miliar rupee dari total beban utang Air India senilai lebih dari 615 miliar rupee
Grup Tata adalah kumpulan luas dari hampir 100 perusahaan yang mencakup pembuat mobil terbesar di negara itu, perusahaan baja swasta terbesar, dan perusahaan outsourcing terkemuka.
Tata Sons mempekerjakan lebih dari 350.000 orang di seluruh dunia. Tata juga membeli Jaguar dan Land Rover seharga 2,3 miliar dollar dari Ford pada Juni 2008.
Konglomerat India itu juga menjalankan maskapai penerbangan murah, Air Asia India, bekerja sama dengan maskapai Malaysia Air Asia Berhad, dan maskapai layanan penuh Vistara dengan Singapore Airlines.
Air India mengangkut lebih dari 18 juta penumpang domestik pada tahun 2019, dan mengalami tata kelola yang terlalu birokratis serta campur tangan politik karena maskapai berbiaya rendah milik swasta memperoleh pangsa pasar.
Maskapai ini telah mengalami kerugian sejak merger 2007 dengan maskapai domestik milik negara, Indian Airlines.
Pemilik baru akan membawa 121 armada pesawat Air India dan 25 pesawat dari anak perusahaannya Air India Express, yang mengoperasikan penerbangan murah ke lebih dari 30 tujuan di India, Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.