JAKARTA, KOMPAS.TV – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani jagung Indonesia, PT Charoen Pokphand Indonesia (PT CPI) atau dikenal dengan produk Golden Fiesta menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) pada proyek inovasi mobil pengering jagung (mobile corn dryer).
Inovasi ini muncul untuk membantu kesulitan petani dalam pengolahan pasca panen. Mereka selalu mengandalkan panas matahari sebagai pengering. Apabila memungkinkan, petani membawa panen jagung ke tempat pengeringan jagung komersial.
Kesulitan ini membuat para petani tidak mempunyai banyak pilihan. Pada kondisi tertentu, mereka terpaksa harus menjual jagung dalam keadaan basah dan hal ini membuat harga jagung rendah.
Kerja sama ini merupakan penindaklanjutan atas ditandatanganinya nota kesepahaman antara PT CPI dan ITB pada 17 Desember 2019. Penandatanganan dilakukan oleh Presiden Komisaris PT CPI, T. Hadi Gunawan dan Rektor ITB Kadarsyah Suryadi.
Rektor ITB, Kadarsyah menyadari pentingnya kolaborasi antara industri dan kampus dalam mengembangkan sektor teknologi. Dengan sinergi ini, maka hasil penelitian kampus dapat dilihat secara nyata.
Kemudian, kerja sama ini diresmikan dalam acara serah terima yang diselenggarakan pada 4 Oktober 2021 di area Gerbang Utama, ITB.
Dr. Ir. Toto Hardianto DEA selaku perwakilan ITB secara simbolis menyerahkan manual book mobile corn dryer kepada Emier Shandy sebagai Vice President PT CPI.
Acara penyerahan turut dihadiri oleh sejumlah dosen ITB yang juga merupakan praktisi rekayasa teknologi, terutama mobil pengering jagung versi 2.6.
Mobil Pengering Jagung versi 2.6 merupakan hasil penelitian dan pengembangan dari Fakultas Teknik Mesin Dan Dirgantara (FTMD), Sekolah Teknik Elektro Dan Informatika (STEI).
Baca Juga: Inovasi Bahan Baku, Bisnis Kaligrafi Mulai Menggeliat
Salah satu spesifikasi unggulan mobil ini yaitu penggunaan beberapa sensor seperti sensor kadar air dan sensor suhu.
Adanya fitur heat reclaimer memungkinkan pemanfaatan sisa udara pendinginan yg bersuhu tinggi sebagai udara sekunder pembakaran.
Mobil ini juga didukung oleh fitur timbangan untuk mengukur jumlah maupun debit jagung masuk. Selain itu, terdapat penambahan kapasitas mobil yang lebih besar mencapai 1,5 ton/jam.
Walaupun berkapasitas besar, konsumsi bahan bakar mobil relatif lebih rendah dibandingkan versi sebelumnya, dari 1,7 liter/persen/ton menjadi 1,2 liter/persen/ton.
Adanya fitur heat reclaimer memungkinkan pemanfaatan sisa udara pendinginan yg bersuhu tinggi sebagai udara sekunder pembakaran.
Selain itu, pencatatan dan penyimpanan data operasional sudah terintegrasi dengan sistem database sehingga memudahkan proses analisis dan pelaporan.
Sesuai amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi poin dua yaitu penelitian dan pengembangan. ITB berkomitmen untuk mencetak kader perubahan melalui inovasi nyata untuk masyarakat Indonesia.
PT. CPI berharap dapat memberikan nilai lebih kepada para petani jagung sebagai mitra penyuplai pakan ternak unggas. Diharapkan, kolaborasi antara ITB dan PT CPI dapat memberikan kontribusi bagi pertanian jagung dan peternakan unggas di Indonesia.
(ahr)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.