KOMPAS.TV - Situs projectmultatuli.org yang memublikasikan tentang pemerkosaan terhadap tiga anak di bawah umur tiba-tiba diretas sehingga tak bisa diakses.
Tapi berita tersebut langsung bisa diakses di situs lain setelah serangan terhadap situs project multatuli viral di media sosial.
Judul berita “3 Anak Saya Diperkosa, Saya Lapor ke Polisi, Polisi Menghentikan Penyidikan”, berita ini gagal diakses karena dilaporkan oleh pihak lain tanpa redaksi pengelola situs tahu apa sebabnya.
“Serangan Rabu malam kami cek. Kenapa, kirain karena trafik tinggi. Teman IT bilang ini kayaknya serangannya besar. Serangannya dari ip yang sama. Dari situ kami mengantisipasi supaya berita bisa dibaca. Bisa direpublikasi,” ujar Pemimpin Redaksi Project Multatuli, Fahri Salam, kepada Kompas TV.
Namun sesaat setelah gagal diakses, berita ini muncul di media-media lain termasuk dengan kelanjutan penanganan oleh polisi.
Malah, karena situs yang diserang karena berita pemerkosaan terhadap tiga anak di bawah umur, viral tagar di media sosial #PercumaLaporPolisi. Tagar ini hingga Jumat (8/10/2021) pagi, menjadi tren di media sosial.
Kepolisian Resor Luwu Timur yang menghentikan penyelidikan kasus pemerkosaan terhadap tiga anak di bawah umur memberikan klarifikasi bahwa berita di Project Multatuli, hoaks.
Klarifikasi dilakukan Humas Polres Luwu Timur melalui Instagram yang menjelaskan bahwa berita yang disampaikan ini belum cukup bukti dan kasus ini pernah ditangani Polres Luwu Timur sejak tanggal 9 Oktober 2019.
Laporan pengaduan saudari RA, terlapor saudara SN (mantan suami terlapor). Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan terlapor.
Setelah viral di media sosial dan situs berita lain, saat ini berita pemerkosaan terhadap tiga anak di bawah umur sudah kembali bisa diakses di situs projectmultatuli.org.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.