JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi kekeringan yang mengancam sejumlah wilayah di Indonesia.
Indikasi potensi kekeringan tersebut terdapat di beberapa bagian wilayah Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut hasil pantauan BMKG hingga 30 September 2021 lalu, wilayah tersebut akan mengalami hari tanpa hujan (HTH) ekstrem panjang.
"Hari tanpa hujan paling panjang, selama 179 hari, menurut BMKG, terjadi di wilayah Kupang, NTT," demikian keterangan BMKG, yang dikutip dari ANTARA, Kamis (8/10/2021).
Masyarakat di wilayah tersebut diimbau untuk dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kekeringan ini.
Sebelumnya, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG A Fachri Radjab mengatakan, berdasarkan analisis curah hujan pada dasarian III September 2021, sebanyak 11,99 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan dan sisanya masih mengalami musim kemarau.
Sementara itu, menurut hasil pemantauan BMKG, hujan kategori rendah (kurang dari 20 mm/10 hari) yang bisa menyebabkan kekeringan meteorologis berpeluang terjadi di beberapa kabupaten/kota di Tanah Air.
Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem 10 Hari ke Depan, Ada Apa?
Terutama di Provinsi Bali, Maluku, NTT, dan NTB dengan status awas, siaga dan waspada.
Kekeringan berpotensi terjadi di Buleleng, Provinsi Bali; Bima, Provinsi NTB; serta Belu, Flores Timur, Kupang, Nagekeo, Sumba Barat, dan Sumba Timur di Provinsi NTT.
Sementara menurut BMKG, daerah Dompu dan Lombok Timur di NTB serta Ende, Ngada, Sikka, dan Timortengah Selatan di NTT statusnya siaga menghadapi kekeringan.
Sedangkan daerah Maluku Barat Daya di Provinsi Maluku serta Alor dan Timortengah Timur di Provinsi NTT statusnya waspada menghadapi kekeringan.
BMKG menyampaikan imbauan kepada warga untuk mewaspadai kejadian cuaca ekstrem.
Adapun cuaca ekstrem yang dimaksud seperti hujan es, hujan lebat dengan periode singkat, dan angin puting beliung pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Baca Juga: Saat Ilmu Titen 'Ambyar' Gara-gara Perubahan Iklim, Kepala BMKG: Tak Bisa Lagi jadi Pegangan Nelayan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.