JAKARTA, KOMPAS.TV - Tepat di hari peringatan Ulang Tahun Ke-76 Tentara Nasional Indonesia, platform berbagi informasi covid, @laporcovid mengkritik pelibatan TNI dalam penanganan pandemi covid-19.
Melalui akun media sosial twitter, @laporcovid mencuit, “Cawe-cawe militer dalam penanganan pandemi”.
Cuitan ini pun sempat mendapatkan sorotan dari warganet.
Dalam cuitannya saat perayaan HUT TNI, akun twitter @laporcovid mencuit, "76 tahun TNI harusnya bisa lebih matang urus pertahanan, bukan justru cawe-cawe urus krisis kesehatan".
Akun twitter @laporcovid juga memberikan gambar yang bertuliskan, “cawe-cawe militer dalam penanganan pandemi”.
Cuitan ini pun sempat menuai pro dan kontra dari warga net.
Keterlibatan TNI dalam penanganan covid dinilai @laporcovid berlebihan.
Menurut LaporCovid-19, beberapa kewenangan lebih pada TNI dan Polri seperti, penegakan protokol kesehatan oleh TNI-Polri disertai sanksi fisik, mobilitas tes PCR dan obat covid dipegang oleh BIN.
Serta penyelenggaraan sentra vaksinasi dilakukan TNI dan Polri.
Selama penanganan pandemi covid-19 dan vaksinasi, pemerintah melibatkan unsur TNI.
Mulai dari distribusi hingga proses vaksinasi di berbagai daerah.
TNI dinilai turut membantu proses vaksinasi yang terus dikebut pemerintah hingga terciptanya kekebalan kelompok.
Apa alasan lengkap LaporCovid-19 mengkritisi peran TNI dalam penanganan pandemi covid 19?
Dan bagaimana respon dari Ikatan Dokter Indonesia atas kritikan ini?
Simak dialog lengkap Kompas TV bersama tim advokasi LaporCovid-19, Firdaus Ferdiansyah, dan Chairman Junior Doctors Network, JDN Indonesia, Dokter Andi Khomeini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.