Fakta Stadion Lukas Enembe, Venue PON XX Papua Berstandar Internasional

KOMPAS.TV - Presiden Jokowi membuka gelaran PON XX Papua 2021, Sabtu (2/10/2021). Dalam sambutannya, ia menyebut bahwa Stadion Lukas Enembe merupakan stadion terbaik di Asia Pasifik.

Diolah dari berbagai sumber, simak fakta menarik Stadion Lukas Enembe berikut ini:

1. Stadion termegah kedua di Indonesia

Stadion Lukas Enembe dibangun di atas lahan seluas 13 hektare, dengan luas stadion mencapai 71.697 meter persegi.

Stadion yang dapat menampung hingga 42.000 penonton ini mendapat julukan sebagai stadion termegah kedua di Indonesia setelah stadion utama Gelora Bung Karno (GBK).

2. Berbentuk bunga mekar

Stadion Lukas Enembe memiliki arsitektur bangunan yang unik dan megah, yang jika dilihat dari kejauhan akan terlihat seperti sebuah bunga yang mekar.

Tak hanya itu, fasad penopang bangunan yang terbuat dari baja kokoh juga dihiasi dengan motif khas Papua, semakin menunjukan identitasnya sebagai salah satu ikon dari wilayah Indonesia timur.

3. Di balik nama stadion

Sebelum berganti nama dan diresmikan pada 23 Oktober 2020, stadion ini awalnya bernama Stadion Papua Bangkit.

Nama Lukas Enembe diambil dari nama Gubernur Papua yang saat ini menjabat, sebagai bentuk penghormatan pada sang gubernur atas terselenggaranya PON di Papua.

4. Didukung teknologi canggih

Stadion Lukas Enembe dilengkapi fitur pencahayaan pintar yang dapat mengikuti alunan musik. Rumput yang digunakan dalam lapangan merupakan rumput zoysia matrella atau rumput Manilla.

Selain itu, bangunan ini juga dibangun berdasarkan standar FIFA dengan fasilitas pendukung berstandar kelas dunia.

5. Jadi venue penting PON XX Papua

Ada dua acara penting yang diselenggarakan di Stadion Lukas Enembe selama ajang PON XX Papua.

Stadion yang letaknya di Kampung Harapan, Kelurahan Nolokla, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua ini ditunjuk menjadi tempat upacara pembukaan dan penutupan PON XX Papua 2021.

Baca Juga: Freeport Bakal Beri Bonus untuk Atlet Papua yang Raih Medali di PON XX Papua

Grafis: Agus Eko