WASHINGTON, KOMPAS.TV - Signal dan Telegram, dua aplikasi messenger pribadi, mengalami peningkatan unduhan dan pendaftaran pengguna selama berhentinya jaringan aplikasi dan layanan Facebook, Whatsapp dan Instagram, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (6/10/2021).
Jutaan pengguna baru bergabung dengan Signal yang didukung Edward Snowden hari Senin (4/10) katanya di Twitter, serta Telegram, yang fungsinya sangat mirip dengan WhatsApp, melonjak 55 tempat ke atas grafik unduhan iPhone Amerika Serikat, menurut Sensor Tower.
"Telegram melebihi norma dengan urutan besarnya, dan kami menyambut lebih dari 70 juta pengungsi dari platform lain dalam satu hari," tulis pendiri Pavel Durov di saluran Telegram publiknya sehari setelahnya.
Ini menandai rekor peningkatan pendaftaran dan aktivitas pengguna untuk aplikasi berusia delapan tahun itu.
Facebook mengalami pemadaman enam jam yang mencakup messenger WhatsApp dan Instagram, sehingga membuat 2,7 miliar pengguna globalnya harus mengganti cara dan sarana mereka berkomunikasi melalui aplikasi.
Situasi tersebut membuat beberapa karyawan perusahaan Facebook tidak bisa bekerja dan mendorong Chief Executive Officer Facebook, Mark Zuckerberg, meminta maaf secara publik kepada pengguna layanannya setelah layanan telah dipulihkan.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Kehilangan Rp85,6 T karena WhatsApp, Instagram, Facebook Down 6 Jam
Kerugian Facebook berubah menjadi keuntungan bagi media sosial lainnya. Jaringan Twitter tetap online, dengan Chief Executive Officer Jack Dorsey men-tweet dukungannya terhadap Signal sebagai alternatif WhatsApp yang cocok dan memperkuat desakan Snowden kepada para pengikutnya untuk menjauh dari aplikasi milik Facebook.
Ribuan ruangan di aplikasi obrolan audio Clubhouse membuat orang membicarakan tentang pemadaman, kata juru bicara layanan tersebut, menambahkan semua metrik utamanya naik.
Fokus Signal ada pada privasi, dinyatakan dalam kebijakannya untuk tidak mengumpulkan data apa pun tentang penggunanya menjadikannya favorit untuk komunikasi yang aman.
Signal berkebijakan menghindari situasi di mana pemerintah dapat menekannya untuk mengungkapkan informasi pengenal pribadi, dan untuk itu tidak mengumpulkan informasi pribadi apapun.
Telegram juga secara historis menambah jutaan pengguna setelah pemadaman WhatsApp secara besar-besaran.
Sumber : Kompas TV/Bloomberg
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.