YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sekolah dengan pembelajaran tatap muka (PTM) di Sekolah Dasar (SD) Bantul Timur, Trirenggo, Bantul terpaksa dihentikan selama satu minggu. Alasannya, ada orang tua yang mengizinkan anaknya yang terkonfirmasi positif Covid-19 ikut PTM.
Bahkan, siswi kelas 1 SD itu datang ke sekolah diantar oleh orang tuanya yang juga terkonfirmasi positif Covid-19. Kondisi siswi kelas 1 SD itu masuk kategori orang tanpa gejala, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.
Menurut Kepala SD Bantul Timur Wening Nurdiah, tenaga kesehatan melakukan tracing atau pelacakan ke salah satu keluarga yang terpapar Covid-19 pada 25 September 2021. Hasil tes swab keluar pada 28 September 2021 dan menyatakan orang tua dan anak itu positif Covid-19.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Digelar, Orang Tua Masih Khawatir
“Kami tidak tahu kalau yang mengantar anaknya ternyata juga positif Covid-19,” ujarnya, Selasa (5/10/2021).
Tracing pun dilakukan di SD Bantul Timur. Sebanyak guru serta 14 siswa dan siswi menjalani tes swab. Hasilnya, semua negatif Covid-19.
Sementara, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Edy Sutrisno menilai, kejadian di SD Bantul Timur itu karena ketidakjujuran orang tua siswa.
“Sekolah tatap muka dihentikan hanya di SD Bantul Timur, dari kelas 1 sampai 6,” ucapnya.
Baca Juga: Sejumlah Daerah Mulai Gelar Sekolah Tatap Muka Per 4 Oktober, dengan Berbagai Ketentuan
Ia menegaskan, Disdikpora Bantul memberikan izin bagi siswa untuk tidak mengikuti PTM jika terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk mencegah kejadian ini terulang, ia berencana melakukan tes Covid-19 secara berkala kepada siswa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.