JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mengantisipasi bencana hidrometeorologi dampak tidak langsung adanya bibit Siklon Tropis 92W di perairan Filipina.
Kepala Pusat Meteorologi Publik (BMKG) A. Fachri Radjab mengatakan, kewaspadaan yang perlu dilakukan adalah antisipasi terhadap dampak dari hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, "yaitu dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan longsor," ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (5/10/2021).
Fachri mengatakan bibit Sikon Tropis 92W memberikan dampak tidak langsung berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah provinsi yaitu Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara.
"Pantau terus informasi cuaca dari BMKG dan pastikan lingkungan kita siap untuk menerima dan mengalirkan air," kata Fachri.
Baca Juga: Info Cuaca BMKG Hari Ini 5 Oktober 2021, Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Siang Nanti, Sisanya Cerah
Sebelumnya, BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center memantau bibit Siklon Tropis 92W yang tumbuh di sekitar perairan Filipina pada Senin (4/10/2021), yang dapat berdampak tidak langsung pada cuaca di Indonesia.
"Dalam 24 jam ke depan bibit Siklon 92W dapat berdampak tidak langsung terhadap potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara," kata Fachri dalam keterangan tertulisnya.
Bibit siklon tropis itu tumbuh di sekitar perairan Filipina, tepatnya di 10.1 Lintang Utara, 125.1 Bujur Timur.
Selain hujan, dampak tidak langsung yang berpotensi terjadi, yaitu gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4,0 meter di Laut Sulawesi dan Samudra Pasifik utara Halmahera.
Lebih lanjut, Fachri berkata, bibit siklon 92W bergerak ke arah barat dan diprakirakan akan meningkat intensitasnya setelah melewati daratan Filipina memasuki wilayah perairan Laut Cina Selatan.
Sehingga keberadaan siklon tropis 92W ini memberikan dampak tidak langsung terhadap potensi cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan (sejak tadi malam).
"BMKG melalui TCWC Jakarta setiap saat terus melakukan monitoring terhadap kemungkinan adanya potensi siklon tropis yang dapat berdampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia," kata Fachri.
Baca Juga: Satu Nelayan Hilang di Perairan Laria Nias, Pencarian Terhambat Cuaca Buruk
Sumber : Kompas TV/Ant
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.