Kompas TV regional berita daerah

Polisi Gelar Otopsi Ulang Kasus Pembunuhan Ibu-Anak di Subang

Kompas.tv - 4 Oktober 2021, 20:02 WIB
Penulis : Reny Mardika

SUBANG, KOMPAS.TV - Penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, terus dilakukan oleh penyidik gabungan dari Polres Subang, Polda Jabar hingga Bareskrim Polri.

Namun hingga hampir 50 hari berlalu setelah pembunuhan, polisi belum bisa mengungkap siapa pelakunya.

Bahkan pada Sabtu (2/10/2021) sore, polisi harus membongkar makam keduanya untuk melakukan otopsi ulang.

Menurut kuasa hukum keluarga korban, petugas telah meminta izin untuk membongkar makam korban sehari sebelumnya.

Upaya otopsi ulang ini dilakukan dengan tujuan kembali memeriksa jasad korban dan sebagai langkah pengungkapan fakta serta pengumpulan barang bukti.

Proses otopsi dilakukan oleh tim forensik dari Jakarta yang disaksikan tim dari Polres Subang, Polda Jawa Barat, serta tim Bareskrim Polri.

Sementara pihak keluarga tidak ada yang menyaksikan proses otopsi ulang ini.

Menurut polisi, otopsi ulang perlu dilakukan karena ada beberapa hasil penyelidikan yang perlu dipastikan kembali pada jenazah korban.

Hingga kini petugas masih menganalisis hasil otopsi ulang yang dilakukan kepada kedua jenazah. Hasil analisis ini diharapkan dapat mempercepat penemuan tersangka.

Sementara itu, sejumlah petugas penyewaan tenda membongkar tenda yang telah selesai digunakan di makam ibu dan anak yang menjadi korban pembunuhan di Istuning Subang, Jawa Barat.

Tenda ini diturunkan karena petugas telah selesai melakukan otospi yang kedua kali, Sabtu (2/10/2021) petang.

Sebelumnya, tenda dipasang dari pukul 11.00 WIB. Sementara proses otopsi dilakukan pukul 14.00 – 17.00 WIB. Lubang makam yang terbuka telah ditutup kembali Minggu pagi.

Kasus pembunuhan terhadap ibu dan anak ini terjadi pada 18 Agustus lalu.

Kedua korban ditemukan meninggal di dalam mobil yang terparkir di pekarangan rumah mereka. Orang pertama yang menemukan korban adalah suami dan ayah korban.




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x