JAKARTA, KOMPAS.TV - Pedagang ini tangannya diikat, hartanya dikuras dan ditahan selama 7 hari tanpa diberi makan. Berkat seekor burung gagang, ia bisa bertahan hidup dan akhirnya bebas. Bagaimana ceritanya?
Cerita ini termaktub dalam kitab Mawaidzh Usfuriyah karya Muhammad bin Abu Bakar al-Usfhuri. Seorang ulama yang begitu dihormati dan penyair dari Mesir abad ke-17. Kisah pedagang ini juga yang membuat seorang bernama Ibrahim bin Adham tobat dan akhirnya menjadi sufi yang termasyhur dalam dunia Islam.
Jadi, suatu hari Ibrahim sedang berburu. Di tengah jalan, ia berhenti untuk makan bekal. Tapi setiap ia hendak makan bekal, ada burung gagak yang mendekat dan menyambar makanannya.
Anehnya, burung itu hanya menyambar satu roti saja. Cuma itu, tidak juga mengambil yang lain. Dan kejadian itu sudah berlangsung berhari-hari.
Baca Juga: Kisah Hentakan Kaki yang Membuat Gunung Bergetar atas Izin Allah
Ibrahim pun keheranan. Hingga suatu hari ia membuntuti burung itu terbang—dengan paruh yang berisi satu roti miliknya—dengan menaiki kuda.
Singkat cerita, ternyata burung itu naik ke sebuah gunung. Ibrahim kian penasaran hingga ia melihat burung itu dari jauh.
Ia pun mendekati burung itu dengan mengendap-endap. Ketika sudah dekat, burung itu terbang tinggi. Namun, ia melihat seseorang terikat di tempat burung tadi.
Lantas Ibrahim turun dari kuda dan mendekati orang itu dan melepas ikatannya. Ia pun bertanya, siapa gerangan orang itu dan kenapa sampai terikat begini?
“Sebetulnya saya ini pedagang. Beberapa waktu lalu saya dihadang oleh perampok dan merampas seluruh hartaku, lalu menyiksa dan mengikatku di tempat jauh ini,” tuturnya.
Ibrahim memerhatikan orang itu.
Baca Juga: Kisah Sebuah Penyakit Sembuh karena Baca Surat Al-Fatihah
Orang itu pun melanjutkan ceritanya,”Sudah tujuh hari saya diikat seperti ini. Tapi setiap hari ada seekor burung gagak datang membawa sepotong roti.
Burung itu bertengger di dadaku dan dengan paruhnya, burung itu menyuapiku sepotong demi sepotong. Sungguh, selama tujuh hari itu Allah tidak sama sekali membiarkan diriku kelaparan,” paparnya.
Sontak, hal itu membuat Ibrahim bin Adham menangis. Apalagi ia dulu sempat khawatir soal rezeki dan hal-hal lainnya lazimnya manusia. Padahal, Allah selalu ada untuknya, untuk segenap umat-Nya tanpa diminta. Wallahu a’lam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.