WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) mengecam China setelah pesawat militer mereka memasuki wilayah Taiwan.
AS menggambarkan apa yang dilakukan China itu sebagai aktivitas militer yang provokatif dan mengganggu stabilitas.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price meminta China untuk menghentikan tekanan, paksaan militer, diplomatik dan ekonomi terhadap Taiwan.
“AS sangat khawatir dengan tindakan provokatif akitivitas militer China di dekat Taiwan, yaitu mengganggu stabilitas, ancaman miskalkulasi, dan merusak perdamaian serta stabilitas regional,” katanya dikutip dari Al-Jazeera.
Baca Juga: Hamas Puji Keberhasilan Taliban Kembali Pimpin Afghanistan, Berharap Bantu Palestina
Sebelumnya, selama dua hari beruntun China membuat rekor terkait jumlah pesawat militer yang dikirim untuk memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan.
Pada Jumat (1/10/2021), sekitar 38 pesawat militer Taiwan, termasuk pesawat pengebom H-6 memasuki ADIZ.
Namun, catatan tersebut diperbarui Sabtu (2/10/2021), setelah 39 pesawat yang memasuki wilayah tersebut.
Sebelumnya catatan paling banyak China memerintahkan pesawat militernya ke ADIZ Taiwan adalah pada Juni lalu dengan 28 pesawat.
Taiwan sendiri kemudian mengirim jet tempurnya untuk memperingatkan pesawat militer China.
Baca Juga: China Buat Rekor Terbanyak Pesawat Militernya Masuki Taiwan pada Dua Hari Beruntun, Total 77 Pesawat
Selain itu mereka juga menyiagakan rudal untuk memantau pergerakan pesawat China.
China memang tak mengakui kemerdekaan Taiwan hingga saat ini, dan merasa wilayah kepulauan itu masih menjadi bagian dari mereka.
Sedangkan Taiwan menegaskan bahwa mereka negara yang merdeka dan berdaulat.
AS sendiri berdiri di belakang Taiwan dan mendukung negara dari kepuluan Formosa tersebut.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.