PARIS, KOMPAS.TV – Seorang pemimpin suku Huni Kui, pribumi Brasil, meminta tolong pada Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menyelamatkan hutan hujan Amazon.
Ninawa mengantarkan surat berisi permintaannya ke kantor Macron di Istana Kepresidenan Elysee di Paris, Sabtu (2/10/2021). Ia mendesak Macron agar menyerukan seluruh 27 negara anggota Uni Eropa untuk membatasi perdagangan yang berhubungan dengan deforestasi atau penggundulan hutan.
Ninawa rupanya mencatat, Macron pernah menarik perhatian dunia saat kebakaran hutan melanda Amazon di tahun 2019.
Ketika itu, Macron mencuitkan pesan, “Rumah kita tengah terbakar” dan mendesak Bolsonaro segera membuat kebijakan. Ninawa pula mencatat bahwa Prancis akan mengambil alih kepemimpinan Uni Eropa mulai 1 Januari mendatang.
Ninawa sendiri tengah berada di Prancis untuk menghadiri konferensi perdamaian di Normandy atas undangan kelompok lingkungan Planete Amazone.
Baca Juga: Suku-Suku Asli Amazon Desak Perlindungan Hutan Hujan Amazon pada Kongres IUCN September Nanti
Ninawa juga meminta Presiden Brasil Jair Bolsonaro untuk menghentikan penebangan hutan, pertanian dan proyek pembangunan yang mengorbankan hutan hujan Amazon.
Dalam suratnya, seperti dikutip dari Associated Press, Ninawa menulis bahwa pemerintahan Brasil saat ini bekerja untuk mengizinkan atau memberi amnesti ekstraksi dan ekspor kayu. Lantaran, kebakaran hutan menghancurkan flora dan fauna demi menciptakan ladang kedelai dan memelihara ternak.
“Pemerintahan yang sama ini bekerja untuk melegalkan dan melembagakan invasi wilayah masyarakat asli, yang dianggap sebagai hambatan bagi agribisnis atas nama pembangunan,” tutur Ninawa.
Baru-baru ini, Bolsonaro berupaya memperbaiki kredibilitas lingkungannya. Tetapi, sebagian besar kebijakannya telah mendukung pembangunan dalam kawasan Amazon. Ia pula mengabaikan keluhan komunitas internasional atas perusakan Amazon dengan dalih menyokong agribisnis Brasil.
Pemerintahannya juga dituding telah melemahkan otoritas lingkungan dan justru mendukung pembatasan legislatif untuk melonggarkan perlindungan tanah hingga memperkuat para perampok tanah.
Baca Juga: Penelitian: Sejak 2010, Hutan Amazon Brasil Hasilkan Emisi CO2 Lebih Banyak dari yang Diserap
Ninawa ingin agar para pengambil kebijakan Eropa berhenti memfasilitasi perdagangan produk yang terkait langsung dengan deforestasi, seperti kedelai, daging dan kayu.
Masyarakat adat, imbuh Ninawa, mempertaruhkan hidup mereka setiap hari agar dapat mempertahankan alam demi kepentingan umat manusia.
“Jadi, penting bahwa setiap negara dan setiap warganya melakukan upaya mereka dan bersama-sama menjadi penjaga Bumi,” pungkasnya penuh harap.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.