BANJARBARU, KOMPAS.TV - Pembenihan indukan ikan gabus dengan sistem jaring bertingkat menjadi tehknologi baru yang dikembangkan di sektor perikanan budidaya Kelurahan Mentaos, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Harga dari petani budidaya bibit ikan gabus atau ikan haruan sudah mahal.
Untuk satu bibit ikan biasanya dijual dengan harga Rp. 1.700 (seribu tujuh ratus rupiah), hal ini disebabkan sulitnya mendapatkan bibit ikan lokal.
Baca Juga: Dugaan Penumpukan Vaksin, Wagub Kalsel Mendadak ke Balai Kota Banjarmasin Minta Klarifikasi
Namun dengan teknologi pembenihan indukan ikan gabus dengan sistem jaring bertingkat diharapkan bibit ikan akan diminimalisir dari kematian pada saat dilepaskan dari induknya.
Melalui tehknologi ini diharapkan harga ikan gabus yang saat ini cukup mahal bisa diturunkan.
"Saya yakin kalau ini sudah dikembangkan di masyarakat akan turun lagi (harganya), kalau dia turun maka yang membesarkan akan bertambah, jadinya harganya di pasaran jadi turun," ucap Sekda banjarbaru, Said Abdullah.
"Jadi ikan haruan ini kalau dia berkurang atau banyaknya dari sisi volume ini mempengaruhi nflasi rupanya, jadi kita harus memastikan keberadaan atau stok dari benih ini," ungkap Kepala PPKP Kementrian Perikanan, Lilly Aprilya Pregiwati.
Baca Juga: Viral Remaja Goyang Ala Tiktok di Tengah Jembatan Sei Alalak, Polisi Beri Peringatan
selain sosialisasi teknologi pembenihan indukan ikan gabus dengan sistem jaring bertingkat/ pihak dinas perikanan kota banjarbaru dan ditjen perikanan juga melepas 5 ribu bibit ikan gabus di perairan irigasi riam kanan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.