JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah Kota Tangerang, Banten menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di 15 sekolah menengah pertama (SMP). Langkah ini dilakukan pasca temuan adanya siswa yang terinfeksi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, Kamis (30/9/2021).
Menurut Arief, Pemerintah Kota Tangerang berinisiatif untuk melakukan testing secara acak ke sekolah-sekolah menengah pertama di Tangerang.
Ternyata dari 1.000 siswa di 18 sekolah, ditemukan ada 25 siswa yang terjangkit Covid-19 di 15 sekolah.
Baca Juga: Ditemukan Kasus Covid-19 Sejumlah Sekolah Kembali Ditutup, PTM Dilanjutkan?
Karena itu, pihak pemerintah kota kemudian memutuskan menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di 15 sekolah tersebut.
“Semalam (Rabu 29 September 2021) sudah kita bahas antara dinas pendidikan dan dinas kesehatan jadi sekolah-sekolahnya diliburkan sementara,” ujar Arief.
Dia mengatakan Pemerintah Kota Tangerang selama PTM bakal menggencarkan pelaksanaan testing Covid-19 di kalangan siswa. Pelaksanaan testing bakal dilakukan secara acak.
Baca Juga: Belum Tersentuh Vaksin, Ganjar Minta PTM SD Diawasi
“Kita akan membentuk satgas antisipasi penanganan Covid di tiap kelas, jadi ada ketua kelas itu kita libatkan menjadi satgas,” ujarnya.
Sebelumnya pemerintah menyatakan menyiapkan strategi surveilans (pemantauan) untuk pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Salah satu strategi ialah bakal menutup sekolah yang memiliki angka positivity rate di atas 5 persen.
Demikian disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam siaran pers, Selasa (28/9/2021).
Baca Juga: Sudah Sebulan PTM Digelar, Namun Capaian Vaksinasi Pelajar Masih Rendah
“Jika positivity rate sekolah lebih dari 5 persen, maka sekolah tersebut akan langsung ditutup selama 14 hari. Aktivitas belajar mengajarakan kembali dilanjutkan secara daring,” demikian tertulis dalam siaran pers Johnny G Plate.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.