JAKARTA, KOMPAS.TV - Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr. KH Marsudi Syuhud, mengajak masyarakat untuk senantiasa menghormati agama-agama berbeda di Indonesia. Bahkan, ia menyebut inti dari ajaran agama-agama adalah kemanusiaan.
“Titik yang menyatukan umat adalah kemanusiaan. Di sini letak kita bersama antar lintas agama, untuk terus melestarikan kerukunan umat beragama,” ujarnya ketika membuka acara Forum Kerukunan Umat Beragama (FKPUB) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat bertajuk Dialog Tokoh Majelis Agama di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Senin (27/9/21) yang diikuti secara daring.
Marsudi lebih lanjut menjelaskan tentang konsep kemanusiaan dari lintas agama ini. Ia pun menyebut, titik dari agama-agama apa pun namanya itu berlandaskan kitab suci yang memiliki inti kemanusiaan di dalamnya.
Kemanusaan itu, menurut Pengaruh Pondok Pesantren Darul Uchwah Jakarta tersebut, merupakan mandat utama dari kitab suci agama-agama.
“Seluruh agama mengajarkan kemanusiaan. Walau kita berbeda agama, tapi kita bisa saling mengisi kalau saling kekurangan," ujarnya.
Lantas, ketika terjadi perang maupun konflik, kata dia hal itu bisa jadi kurang memahami kitab agama masing-masing. Ia menyayangkan hal itu bisa terjadi.
Ia pun mengingat Gus Dur, seorang pluralis yang dia anggap menjadi pioner dalam menyatukan lintas iman yang ada di Indonesia.
“Gus Dur berpesan, jangan bosan menghormati yang berbeda. Untuk itu, mari kita bersama, jangan bosan-bosan untuk menghormati agama-agama yang berbeda-berbeda di Indonesia ini,” tuturnya.
Baca Juga: MUI: Hukuman Mati Bagi Koruptor Perlu Dipertimbangkan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.