LAMPUNG, KOMPAS.TV – Sejumlah pelaku usaha peternak ayam petelur di Lampung nekat datangi Kantor Pemerintah Provinsi Lampung untuk menyampaikan keluh kesah terkait anjloknya harga telur.
Melalui Koordinator Kelompok Ternak Ayam Petelur (Ketat), Yuce Hengki menyampaikan bahwa harga telur saat ini tidak menutupi biaya produksi para pelaku usaha.
“Kalau biaya pakan standarnya segitu. Seharusnya harga telur juga disesuaikan. Jadi, akan balance dan kami pelaku usaha tetap dapat untung,” tegasnya.
Baca Juga: Harga Kedelai Tinggi, Pengusaha Tahu Tempe Mengeluh
Untuk diketahui, harga telur ayam di pasaran saat ini berada di angka 17 ribu per kilogram. Sementara, biaya pakan menyentuh angka 345 ribu per sak. Angka ini tergolong tinggi dan tidak sebanding dengan harga penjualan telur.
Merespons keluhan para pelaku usaha peternak ayam petelur, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto mengatakan pihaknya akan mengupayakan kestabilan harga telur di pasaran dengan berkoordinasi bersama dinas perdagangan dan peternakan.
“Kita sudah berdiskusi dan akan kami pelajari. Tadi juga dinas perdagangan, dinas peternakan sudah hadir dan akan kita upayakan agar harga telur stabil,” jelasnya.
Baca Juga: Penurunan Harga SWAB PCR Mulai Berlaku di Lampung
Ia juga melanjutkan bahwa di sejumlah provinsi lain juga mengalami kondisi serupa, yakni tingginya harga pakan ayam dan anjloknya harga telur.
Akibat kondisi ini, sejumlah pelaku usaha peternak ayam petelur di Lampung merugi hingga tak sedikit yang gulung tikar.
#hargatelur #bahanpokok #pemprovlampung
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.