KABUL, KOMPAS.TV - Taliban mendesak maskapai internasional untuk melanjutkan penerbangan ke Kabul, dengan mengatakan semua masalah teknis di bandara utama negara itu telah diselesaikan, kata pejabat Taliban, Minggu (26/9/2021) seperti dilansir France24.
Fasilitas di bandara Kabul rusak parah dalam kekacauan evakuasi lebih dari 120.000 orang yang berakhir 30 Agustus dengan penarikan pasukan Amerika Serikat terakhir dari Afghanistan.
Sejak itu hanya penerbangan charter yang beroperasi, meskipun Pakistan International Airlines (PIA), Mahan Air Iran dan Kam Air Afghanistan menjalankan sejumlah penerbangan khusus.
Komunitas internasional ingin memegang teguh kata-kata Taliban bahwa mereka akan mengizinkan siapa pun meninggalkan negara itu begitu penerbangan komersial dilanjutkan.
Baca Juga: Situasi Bandara Kabul Usai Dibuka untuk Penerbangan dan Bantuan
Saat ini maskapai PIA dan Kam Air mengenakan biaya lebih dari 1.200 dollar AS untuk penerbangan satu arah selama 40 menit dari Kabul ke Islamabad, karena ada tambahan asuransi situasi perang.
Bahkan dengan harga itu, menurut maskapai, penerbangan tidak teratur itu mengalami kelebihan permintaan.
Baca Juga: Taliban Gantung dan Pamerkan Mayat di Herat
Abdul Qahar Balkhi, juru bicara kementerian luar negeri yang baru diangkat, mengatakan Taliban berharap layanan penerbangan komersial yang layak bisa segera dilanjutkan.
"Banyak warga Afghanistan terjebak di luar dan tidak dapat kembali ke tanah air mereka," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Selain itu, banyak warga Afghanistan yang memiliki pekerjaan internasional atau melanjutkan pendidikan di luar negeri sekarang menghadapi kesulitan dalam mencapai tujuan mereka."
Layanan di bandara Kabul sebagian besar dipulihkan dengan bantuan teknis dari Qatar, Uni Emirat Arab, dan Turki.
Sumber : Kompas TV/France24/AFP
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.