Kompas TV internasional kompas dunia

Taliban Minta Maskapai Internasional Segera Lanjutkan Penerbangan ke Kabul, Afghanistan

Kompas.tv - 26 September 2021, 20:20 WIB
taliban-minta-maskapai-internasional-segera-lanjutkan-penerbangan-ke-kabul-afghanistan
Pakistan International Airways atau PIA adalah maskapai komersial pertama yang melanjutkan operasi penerbangan ke Kabul, Afghanistan (Sumber: Karim Sahib/France24 via AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

KABUL, KOMPAS.TV - Taliban mendesak maskapai internasional untuk melanjutkan penerbangan ke Kabul, dengan mengatakan semua masalah teknis di bandara utama negara itu telah diselesaikan, kata pejabat Taliban, Minggu (26/9/2021) seperti dilansir France24.

Fasilitas di bandara Kabul rusak parah dalam kekacauan evakuasi lebih dari 120.000 orang yang berakhir 30 Agustus dengan penarikan pasukan Amerika Serikat terakhir dari Afghanistan.

Sejak itu hanya penerbangan charter yang beroperasi, meskipun Pakistan International Airlines (PIA), Mahan Air Iran dan Kam Air Afghanistan menjalankan sejumlah penerbangan khusus.

Komunitas internasional ingin memegang teguh kata-kata Taliban bahwa mereka akan mengizinkan siapa pun meninggalkan negara itu begitu penerbangan komersial dilanjutkan.

Baca Juga: Situasi Bandara Kabul Usai Dibuka untuk Penerbangan dan Bantuan

Pilot Ariana Afghan Airlines di Bandara Kabul, Afghanistan, Minggu, 5 September 2021. Taliban minta maskapai internasional kembali layani rute ke Kabul. (Sumber: AP Photo/Wali Sabawoon)

Saat ini maskapai PIA dan Kam Air mengenakan biaya lebih dari 1.200 dollar AS untuk penerbangan satu arah selama 40 menit dari Kabul ke Islamabad, karena ada tambahan asuransi situasi perang.

Bahkan dengan harga itu, menurut maskapai, penerbangan tidak teratur itu mengalami kelebihan permintaan.

Baca Juga: Taliban Gantung dan Pamerkan Mayat di Herat

Abdul Qahar Balkhi, juru bicara kementerian luar negeri yang baru diangkat, mengatakan Taliban berharap layanan penerbangan komersial yang layak bisa segera dilanjutkan.

"Banyak warga Afghanistan terjebak di luar dan tidak dapat kembali ke tanah air mereka," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Selain itu, banyak warga Afghanistan yang memiliki pekerjaan internasional atau melanjutkan pendidikan di luar negeri sekarang menghadapi kesulitan dalam mencapai tujuan mereka."

Layanan di bandara Kabul sebagian besar dipulihkan dengan bantuan teknis dari Qatar, Uni Emirat Arab, dan Turki.

 




Sumber : Kompas TV/France24/AFP




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x