YERUSALEM, KOMPAS.TV - Setidaknya empat warga Palestina tewas akibat operasi militer Israel di Tepi Barat, tepatnya di wilayah Jenin dan Yerusalem. Operasi tersebut dilakukan oleh tentara Israel pada Sabtu (25/9/2021) malam hingga Minggu (26/9) dini hari.
Melansir Al Jazeera, adanya korban diungkapkan oleh juru bicara kementerian kesehatan Otoritas Palestina, Muhammad Hleil.
Hleil menyebut ada tiga warga Palestina yang dibunuh di desa Biddu, barat laut Yerusalem. Tiga korban bernama Ahmad Zahran, Mahmoud Hmaidan, dan Zakariya Badwan.
Baca Juga: Legislator AS Gulirkan RUU yang Serukan Penghentian Pendudukan Israel terhadap Wilayah Palestina
Satu warga desa Burqin, sebelah barat daya kota Jenin juga tewas akibat operasi Israel. Ia adalah warga berusia 22 tahun bernama Osama Soboh.
Hleil juga menyebut adanya laporan tentang warga Palestina lain yang tewas, tetapi laporan ini belum bisa dikonfirmasi.
Menurut laporan kantor berita Wafa, Osama Soboh dibunuh setelah tentara Israel merazia Burqin dan mengepung salah satu rumah. Ia tewas dalam konfrontasi bersenjata.
Sementara itu, Ahmad Zahran, Mahmoud Hmeidan, serta Zakariya Badwan juga terbunuh dalam konfrontasi bersenjata setelah tentara Israel merazia kota Beit Anan di dekat Biddu.
Melansir Al Jazeera, operasi militer ini bertujuan untuk menangkap “para mata-mata Hamas”. Dua tentara Israel dilaporkan luka-luka karena kontak senjata yang mengiringi operasi ini.
Sejumlah penangkapan juga terjadi di desa Kufrdan dan Yaabad di dekat Jenin.
Museum Palestina di kota Birzeit, dekat Ramallah, menyebut bahwa salah satu korban, Zakariya Badwan adalah pekerjanya.
“Kami mengingat Zakariya kami tersayang atas karakternya yang baik hati, ramah, serta senyum dan wajah cerianya,” tulis Museum Palestina di Facebook.
Museum itu juga mengaku akan tutup pada Minggu (26/9) karena “dukacita bagi martir Zakariya dan para martir Palestina yang dibunuh pada fajar tadi”.
Otoritas Palestina pun menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban. “Semoga keluarga dan orang dekat mereka diberi kesabaran dan ketabahan, juga kemerdekaan untuk rakyat kami dari pendudukan kriminal dan kekerasan terus menerus terhadap rakyat kami,” tulis pernyataan Perdana Menteri Palestina, Muhammad Shtayyeh sebagaimana dikutip Al Jazeera.
Tentara Israel diketahui beroperasi tiap harinya di Tepi Barat. Beberapa bulan terakhir, razia Israel di sekitar Jenin sering dibalas tembakan oleh warga Palestina.
Pada Agustus 2021, akibat konfrontasi bersenjata, tentara Israel membunuh empat warga Palestina di kamp pengungsian Jenin setelah melakukan operasi militer.
Baca Juga: AS Berencana Buka Konsulat Untuk Palestina di Yerusalem, Israel Lontarkan Peringatan
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.