WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pemimpin Amerika Serikat, Jepang, India dan Australia, usai pertemuan puncak pertama kelompok yang disebut Quad, menekankan perlunya Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, dan menyusun rencana ambisius untuk kerja sama menangani pandemi Covid-19, krisis iklim, energi bersih, teknologi kritis dan baru, dan ruang angkasa.
Dengan latar belakang dimana China semakin asertif, PM Jepang Yoshihide Suga, PM India Narendra Modi, PM Australia Scott Morrison dan tuan rumah KTT Presiden AS Joe Biden bertemu sekitar dua jam pada hari Jumat (24/09/2021) dan kemudian mengeluarkan pernyataan bersama. .
Mereka mengatakan, "Kami berkomitmen kembali untuk mempromosikan tatanan yang bebas, terbuka, berdasarkan aturan, yang berakar pada hukum internasional dan tidak gentar oleh paksaan, bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kemakmuran di Indo-Pasifik dan sekitarnya."
"Kami mendukung supremasi hukum, kebebasan navigasi dan penerbangan, penyelesaian sengketa secara damai, nilai-nilai demokrasi, dan integritas teritorial negara," tambah mereka.
"Kami ... menyadari masa depan bersama kami akan ditulis di Indo-Pasifik, dan kami akan melipatgandakan upaya kami untuk memastikan Quad adalah kekuatan untuk perdamaian, stabilitas, keamanan, dan kemakmuran regional."
Dialog Segi Empat atau Kuadrilateral, adalah kelompok informal yang berasal dari respons mereka terhadap bencana tsunami Samudra Hindia 2004.
Hanya akhir-akhir ini, empat negara itu makin intim, didorong oleh kekhawatiran atas kebangkitan, dan niat dari China.
Suga mengatakan kepada wartawan, para pemimpin sepakat mengadakan pertemuan puncak setiap tahun.
Baca Juga: PM Australia Hubungi Jokowi, Tenangkan Indonesia soal Kapal Selam Nuklir
Morrison mengatakan "pertemuan puncak rantai pasokan energi bersih" akan diadakan tahun depan di Australia untuk menggabungkan pengetahuan ilmiah, industri, dan akademis terbaik untuk memastikan transisi ke energi bersih untuk "mengubah ekonomi kawasan kami".
Mr Modi mengatakan kepada sesama pemimpin Quad, India akan mengizinkan ekspor delapan juta dosis vaksin Covid-19 pada akhir Oktober sebagai bagian dari kesepakatan yang dicapai oleh kelompok itu bulan Maret lalu untuk memasok satu miliar dosis vaksin Covid-19 ke wilayah Indo-Pasifik, kata menteri luar negeri India Harsh Shringla kepada wartawan usai pertemuan.
Janji Maret lalu terhenti setelah India, produsen vaksin terbesar di dunia, melarang ekspor vaksin Covid-19 bulan April di tengah lonjakan besar kasus Covid-19 di dalam negeri.
KTT hari Jumat adalah pertemuan tatap muka pertama antara presiden India Narendra Modi dan presiden Amerika Serikat Joe Biden sejak pemimpin AS itu menjabat pada Januari.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.