JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta masyarakat untuk tetap waspada meski angka kasus Covid-19 di Indonesia mulai menurun.
Tito mengingatkan adanya indikator yang menunjukkan perbaikan dalam penanganan Covid-19 tidak lantas menjadikan masyarakat berpuas diri.
Mantan Kapolri ini justru meminta pemerintah daerah, baik provinsi atau kabupaten/kota untuk mempersiapkan skenario apabila terjadi gelombang ketiga (third wave).
"Justru landai saat seperti ini semua stakeholder, baik provinsi maupun kabupaten/kota harus mempersiapkan skenario jika ada gelombang varian baru," kata Tito dalam keterangan resminya, Jumat (24/9/2021).
Lebih lanjut, Tito menyebut, skenario yang dibuat pemerintah pusat tetap sama dalam menangani pandemi Covid-19.
Adapun di antaranya yakni dengan meningkatkan kapasitas kesehatan, seperti ketersediaan obat dan oksigen.
Selain itu, juga meningkatkan tempat isolasi terpusat (Isoter) bagi masyarakat yang terinfeksi Covid-19.
Sementara terkait masalah pendataan, Tito meminta jangan sampai terjadi lagi kesalahan pada proses input terkait angka-angka yang menjadi indikator penanganan.
Baca Juga: Jika Tak Diantisipasi, Libur Akhir Tahun Bisa Jadi Pemicu Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia
Sebab hal itu, lanjut dia, berkaitan dengan status level yang akan ditetapkan pada daerah tersebut.
"Data perlu di-cleansing, dilaporkan dengan real, real dalam minggu itu," ungkapnya.
Tak hanya itu, dia juga menekankan bahwa permasalahan penanganan Covid-19 pada daerah padat penduduk juga mesti dicermati dengan baik.
Mengingat, menurut pemaparannya, pada daerah padat penduduk tersebut memiliki risiko terjadinya penularan dengan cepat.
Sebagai informasi, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito sebelumnya juga telah meminta semua pihak untuk tidak larut dalam euforia terkait dengan turunnya angka kasus positif Covid-19 di Tanah Air.
Wiku mengingatkan, bukan tidak mungkin kasus Covid-19 dapat kembali meningkat di kemudian hari jika protokol kesehatan tidak diterapkan secara ketat.
Terlebih saat ini kegiatan sosial-ekonomi masyarakat sudah mulai dibuka secara bertahap, seiring dengan kebijakan pembatasan pelonggaran mobilitas yang diterapkan.
"Meskipun saat ini pelonggaran mobilitas mulai diterapkan, namun dimohon kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam berkegiatan sehari-hari. Dan hindari kerumunan semaksimal mungkin di dalam rangka mempertahankan pelandaian kasus Covid-19," pungkas Wiku.
Baca Juga: Cegah Gelombang Ketiga, Vaksinasi Digenjot dengan Melibatkan Ormas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.