JAKARTA, KOMPAS.TV - Bareskrim Polri masih mendalami kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Irjen Napolon Bonaparte terhadap tersangka kasus dugaan penistaan agama, Muhammad Kasman alias Muhammad Kece.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, hingga saat ini sudah ada 18 orang yang diperiksa sebagai saksi dalam kasus tersebut.
Baca Juga: Bareskrim Tetapkan Irjen Napoleon Bonaparte Tersangka Pencucian Uang Kasus Red Notice Djoko Tjandra
"Kami telah memeriksa 18 saksi,” kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (23/9/2021).
Menurut Rusdi, 18 saksi yang diperiksa terdiri atas petugas jaga rutan Bareskrim Polri, saksi ahli, serta para penghuni rutan.
"Kami telah memeriksa 18 saksi, 4 petugas yang jaga saat itu dan 2 saksi ahli dalam hal ini dokter yang memeriksa saudara MK (Muhammad Kece) dan sisanya adalah para penghuni Rutan Bareskrim Polri. Itu totalnya ada 18 saksi yang telah diperiksa," ujar dia.
Baca Juga: Respons Surat Terbuka Napoleon Bonaparte, Bareskrim: Tidak Serta Merta itu Hal yang Sebenarnya
Selanjutnya, Rusdi mengatakan, para penyidik Bareskrim Polri akan melakukan gelar perkara apabila sudah mendapatkan bukti lengkap terkait kejadian dugaan penganiayaan itu.
Sampai saat ini, kata dia, proses pengumpulan bukti-bukti masih dilakukan oleh para penyidik Bareskrim Polri.
“Mudah-mudahan tidak berapa lama lagi dari alat bukti yang ada penyidik akan melakukan gelar perkara untuk menentukan tersangka dalam kasus ini," ujar dia.
Baca Juga: Belum Kelar Kasus Pencucian Uang, Irjen Napoleon Bonaparte Tersandung Sangkaan Baru
Rusdi juga memastikan, Polri akan menyelesaikan kasus dugaan penganiayaan tersebut secara komprehensif. Bahkan, penyelesaian kasus juga akan melibatkan pihak Propam Polri.
"Sekali lagi, Polri ingin menyelesaikan secara komprehensif. Internal oleh Propam dan masalah penganiayaan sedang ditangani oleh penyidik Bareskrim Polri," kata dia.
Adapun dugaan penganiayaan yang dilakukan Napoleon dilaporkan Muhammad Kece ke Bareskrim pada 26 Agustus 2021. Penganiayaan itu terjadi di Rutan Bareskrim Polri, tempat keduanya ditahan.
Baca Juga: Kompolnas Minta Bareskrim dan Propam Selidiki Dugaan Napoleon Bonaparte Ancam dan Suap ke Sipir
Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Andi Rian mengungkapkan, Napoleon tak hanya memukuli Muhammad Kece, tetapi juga melumuri wajah dan tubuhnya dengan kotoran manusia.
"Dalam pemeriksaan terungkap selain terjadi pemukulan, pelaku NB juga melumuri wajah dan tubuh korban dengan kotoran manusia yang sudah dipersiapkan oleh pelaku," ujar Andi, Senin (20/9/2021).
Baca Juga: Penyidik Periksa Irjen Napoleon Soal Ganti Gembok dan Waktu Penganiayaan Terhadap Muhammad Kece
Sumber : tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.