JAKARTA, KOMPAS.TV – Percepatan vaksinasi bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) termasuk penyandang disabilitas, menjadi prioritas pemerintah. Untuk itu, pemerintah mendorong kerja sama berbagai pihak untuk melindungi kelompok rentan di masa pandemi.
Plt. Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kartini Rustandi menegaskan, setiap anak, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, memiliki hak yang sama untuk bertumbuh kembang, mendapatkan perlindungan, pendidikan, serta pengasuhan yang baik.
“Mereka juga merupakan generasi penerus bangsa yang dapat memberikan sesuatu bagi Indonesia, karena di balik keterbatasannya, mereka pasti memiliki kelebihan,” tutur Kartini dalam rilis resmi yang diterima KompasTV, (23/9/2021).
Salah satu upaya pemerintah untuk melindungi ABK dan penyandang disabilitas adalah dengan percepatan vaksinasi menggunakan vaksin produksi Sinopharm yang dihibahkan oleh Raja Uni Emirat Arab.
Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan bagi ABK untuk menerima vaksin merek lainnya. Pasalnya, semua merek vaksin Covid-19 di Indonesia mempunyai fungsi yang sama, yaitu meningkatkan imunitas tubuh terhadap virus.
Lebih jauh Kartini menjelaskan, pelayanan kesehatan bagi ABK sama seperti masyarakat pada umumnya. Hanya saja, para tenaga kesehatan harus memperhitungkan kondisi, riwayat kesehatan, serta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
“Bagi ABK yang terinfeksi Covid-19, tenaga kesehatan akan memberikan obat serta tindakan yang sama dengan masyarakat umum. Namun tentu saja, tenaga kesehatan akan mempertimbangkan banyak hal karena anak-anak ini membutuhkan perlakuan khusus,” papar Kartini.
Baca Juga: Angka Positif Covid-19 Turun Drastis, Indonesia Gencarkan Penggunaan Masker dan Vaksinasi
Lanjut Kartini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menyediakan banyak pilihan program pelayanan kesehatan khusus bagi ABK, salah satunya melalui puskesmas ramah anak.
Pemerintah juga menawarkan program pemberian jatah vaksin kepada maksimal tiga pendamping ABK yang berhasil mengantarkan satu anak untuk melakukan vaksin. Selain itu, pelayanan kesehatan dengan sistem jemput sudah mulai tersedia.
“Untuk vaksinasi ABK, dapat mengakses langsung ke Puskesmas atau sentra vaksinasi seperti masyarakat pada umumnya. Di lokasi tersebut, pendamping harus menyampaikan kepada petugas tentang kondisi ABK yang didampingi,” terangnya.
Pengalaman orangtua dampingi vaksinasi ABK
Founder London School Center For Autism Awareness, Prita Kemal Gani membagikan pengalaman saat menemani anaknya yang autistik. Prita mengatakan, anaknya mendapat vaksin merek Sinovac di Sentra Vaksinasi Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Menurut Prita, pelayanan vaksinasi ABK di Indonesia sudah cukup memuaskan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.