JAKARTA, KOMPAS.TV - Jelang masa pancaroba, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.
Kepala Bidang Diserminasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, periode masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan tersebut akan berbeda-beda untuk setiap daerah.
"Secara umum (masa pancaroba terjadi), antara September-November, seiring tiap-tiap daerah mengawali musim penghujan," kata Hary, Kamis (23/9/2021).
Hary mengingatkan, saat masa pancaroba, frekuensi hujan lebat kemungkinan besar terjadi bahkan dapat disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, 23 September 2021: Waspada Dua Bibit Siklon Tropis, 14 Daerah Terancam Banjir
Potensi angin kencang tersebut pun bisa saja berubah menjadi puting beliung hingga ketika musim penghujan tiba.
Maka dari itu, Hary menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh masyarakat untuk mengantisipasi cuaca ekstrem pada masa pancaroba.
1. Pengecekan dan pembersihan saluran air atau drainase
Supaya terhindar dari ancaman banjir, sudah sepatutnya melakukan pengecekan dan pembersihan saluran air sebelum hujan lebat turun.
Hal tersebut penting, terutama bagi daerah-daerah yang menjadi langganan banjir seperti wilayah-wilayah yang berada di sekitar aliran sungai, cekungan air, maupun pesisir.
2. Waspada longsor
Mewaspadai longsor terutama wilayah-wilayah yang berada di daerah dengan tingkat pergerakan tanahnya tinggi seperti perbukitan, lereng-lereng dan pegunungan.
3. Hati-hati saat berkendara
Bagi masyarakat yang tengah berkendara menggunakan roda dua maupun lebih, diminta untuk mewaspadai jalan yang licin dan jarak pandang terbatas.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.