PERM, KOMPAS.TV - Seorang mahasiswa melakukan penembakan massal di Universitas Negeri Perm, Rusia pada Senin (20/9/2021). Menurut laporan Komite Investigasi Rusia, penembakan itu menewaskan delapan orang dan membuat 28 lainnya terluka.
Setelah kejadian, pemerintah Rusia mulai melaporkan tentang detail-detail kejadian itu. Melansir laporan TASS, Komite Investigasi mengidentifikasi pelaku sebagai seorang mahasiswa laki-laki yang kuliah di tempat kejadian.
Pelaku disebut menggunakan sebuah senapan berburu dalam penembakan massal itu. Ia segera memberondong tembakan ketika memasuki satu area kampus.
Baca Juga: Penembakan Massal di Kampus Rusia, Delapan Orang Tewas
Aparat keamanan menyebut pria itu memiliki senapan secara legal.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Rusia Irina Volk menungkapkan bahwa pelaku sempat melawan saat hendak ditangkap. Baku tembak pun tak terhindarkan.
Kata dia, satu unit polisi lalu lintas (polantas) yang sedang berpatroli menjadi aparat keamanan pertama yang tiba di lokasi.
“Letnan Polisi Junior Konstantin Kalinin memasuki gedung utama dan koleganya, Letnan Senior Vladimir Makarov, mulai mengorganisasi evakuasi,” kata Volk sebagaimana dikutip TASS.
“Kalinin melihat seseorang dengan senjata di ruangan. Saat petugas melihatnya, dia menembakkan beberapa tembakan ke arah petugas. Petugas pun membalas tembakan dan melukainya sekaligus melumpuhkannya. Setelah itu, dia (Kalinin) segera memberikan pertolongan pertama,” lanjutnya.
Otoritas kesehatan setempat menyebut pelaku masih hidup tetapi dalam kondisi serius. Ia berada dalam perawatan intensif.
Komite Investigasi Rusia sedang menginvestigasi kejadian ini dan hendak menjerat tersangka dengan tuntutan pembunuhan berlapis.
Pemerintah Rusia menyampaikan dukacita kepada para korban dalam tragedi ini.
“Presiden (Putin) menginstruksikan Perdana Menteri Mishustin untuk mengirim menteri Falkov (menteri pendidikan tinggi) dan Murashko (menteri kesehatan) ke Perm untuk memberi bantuan kepada korban luka juga kerabat korban yang terbunuh dalam tragedi ini,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Baca Juga: 10 Peristiwa Penembakan di Indonesia Sepanjang Tahun 2021
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.