JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan aplikasi PeduliLindungi telah diakses lebih dari 50 juta kali dalam sehari oleh masyarakat.
Aplikasi tersebut, kata Menkes, digunakan masyarakat saat mengunjungi tempat-tempat publik.
Bahkan tak hanya aplikasinya, website PeduliLindungi juga memperoleh kunjungan hingga 40 juta sehari.
"Minggu lalu sudah menyentuh delapan juta barcode yang digunakan oleh seluruh orang Indonesia yang mengunjungi tempat publik per hari dan juga website-nya sudah dikunjungi lebih dari 40 juta sehari. Sekarang aplikasi PeduliLindungi sudah diakses lebih dari 50 juta kali," kata Menkes dalam keterangan pers, Senin (20/9/2021).
Menurut Menkes, kunjungan masyarakat ke aplikasi PeduliLindungi lantaran sebagian besar telah melalui proses skrining pengunjung di berbagai ruang publik.
Baca Juga: PPKM Luar Jawa-Bali Diperpanjang hingga 4 Oktober 2021, Pemerintah Dorong Angka Vaksinasi Meningkat
Adapun ruang publik yang dimaksud, yaitu sektor perdagangan (pusat perbelanjaan, pasar modern, dan pasar tradisional), transportasi (darat, laut, udara), pariwisata (hotel, restoran, pertunjukan), kantor/pabrik (pemerintah, swasta, bank, pabrik besar, UMKM/IRT), keagamaan (masjid, gereja, wihara, pura, kegiatan keagamaan) serta pendidikan (PAUD, SD, SMP/SMA, perguruan tinggi).
"Jadi kalau kita 'check-in' itu nanti 'airport' akan langsung mencari datanya dari website-nya aplikasi PeduliLindungi," jelas Budi.
Kendati demikian, ia mengakui ada banyak hal yang masih perlu diperbaiki dari aplikasi PeduliLindungi.
"Masih perlu perbaikan dari sisi keamanan, dari sisi kinerja, dari sisi fungsinya yang harus kita perbaiki," tambahnya.
Namun, Budi juga mengapresiasi atas kehadiran aplikasi tersebut yang menjadi bagian dari pembangunan infrastruktur protokol kesehatan berbasis teknologi informasi.
"Untuk satu aplikasi kesehatan nasional yang baru diluncurkan kurang dari dua bulan, aplikasi PeduliLindungi memang sudah terbukti bisa membangun infrastruktur pengawas protokol kesehatan berbasis teknologi informasi," katanya.
Baca Juga: Jadi Penanda Kondisi Kesehatan, Kenali 3 Warna di Aplikasi PeduliLindungi
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, kata Budi, aplikasi tersebut sedang diupayakan untuk bisa tersambung dengan aplikasi setara lainnya dari luar negeri.
"Agar memudahkan implementasi protokol kesehatan untuk lintas negara," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.