KUPANG, KOMPAS.TV - Peresmian sarana dan prasarana sanitasi perdesaan (Sandes) ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo disaksikan Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II, Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTT, I Wayan Krisna Wardana, PPK Sanitasi, Tinny Touselak, Camat Talibura, para kepala desa dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sikka.
Usai peresmian, Bupati Sikka bersama rombongan meninjau prarana sanitasi di beberapa rumah warga penerima bantuan.
Kegiatan padat karya prasarana sanitasi itu berupa bilik toilet, tangki septik dan resapan yang sesuai standar dalam rangka meningkatkan akses sanitasi layak bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan edukasi dan promosi kesehatan agar masyarakat di lokasi sasaran dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat guna mewujudkan program pemerintah untuk menurunkan angka stunting.
Kepala Desa Ujang, Petrus Pade sebagai salah satu desa penerima bantuan program sanitasi mengakui, baru pertama kali di desanya mendapatkan bantuan MCK yang sangat mewah.
Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo memberi apresiasi kepada Kementerian PUPR melaui Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II, Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTT yang turut mendukung program pemerintah Kabupaten Sikka dalam pencegahan stunting.
Untuk tahap 1 di tahun 2021 ini Kementerian PUPR telah menyelesaikan pekerjaaan sebanyak 272 unit MCK yang tersebar pada 10 desa dan telah dimanfaatkan oleh 2.336 masyarakat Kabupaten Sikka.
Program sanitasi perdesaan merupakan salah satu kegiatan padat karya yang dilaksanakan di lokasi yang memiliki angka stuntingnya tinggi.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin tersebut bersifat produktif berdasarkan pemanfaatan sumber daya alam dan tenaga kerja local.
#sanitasi #padatkarya #prasarana
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.