KOMPAS.TV - Perawatan intensif dilakukan terhadap lima tenaga kesehatan yang menjadi korban penyerangan kelompok teroris di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Mengalami luka patah tulang saat ini, kelima tenaga kesehatan dirawat di Rumah Sakit Marthen Indey, Jayapura.
Sementara, terapi psikologis dilakukan terhadap tenaga kesehatan lain yang juga jadi korban penyerangan kelompok teroris di Papua.
Dalam program Sapa Indonesia Pagi 20 September 2021, ketua umum IDI Daeng M Faqih mengatakan, sejumlah tenaga kesehatan di Papua yang sempat mengalami trauma akibat penyerangan yang dialami rekan sejawatnya telah kembali bekerja melayani masyarakat.
Namun, Ketua Umum IDI meminta adanya jaminan keamanan dari TNI-Polri terhadap para tenaga kesehatan.
Kabid Humas Polda Papua Ahmad Musthofa Kamal menyatakan, penambahan pasukan TNI-Polri telah dilakukan di kabupaten pegunungan bintang.
Selain untuk memburu para pelaku penyerangan terhadap tenaga kesehatan, penambahan personel ini juga untuk mencari satu tenaga kesehatan yang masih hilang sekaligus meningkatkan rasa aman warga.
Sebelumnya, penyerangan dilakukan kelompok teroris terhadap 11 tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, Senin (20/09) lalu.
Satu tenaga kesehatan gugur satu tenaga kesehatan hilang dan sembilan lainnya mengalami luka-luka.
Baca Juga: 9 Nakes Korban Serangan KKB di Kiwirok Papua Alami Trauma Psikis
Tenaga kesehatan yang gugur bernama Gabriella Meilani, tim gabungan TNI-Polri menemukan jenazah gabriela meilani di dasar jurang dengan kedalaman mencapai 300 meter.
Jenazah Gabriela Meilani telah diangkat petugas dari dasar jurang. Namun, proses evakuasi jenazah Gabriela Meilani menuju ke Jayapura tertunda akibat helikopter yang akan membawanya rusak ditembak kelompok separatis teroris.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.