KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV – Menteri Kesehatan (Menkes) Malaysia Khairy Jamaluddin mengancam akan melacak warga yang masih tidak mau divaksin. Dia mengatakan jumlah vaksin Covid-19 sudah melebihi jumlah warga yang harus divaksin.
Khairy mengatakan pihaknya akan mendatangi warga yang belum divaksin ketimbang hanya menunggu mereka datang ke pusat-pusat vaksinasi atau PPV.
Dia menambahkan, sebagian besar pusat-pusat vaksinasi masih buka dan nyaris kosong.
“Kami telah melakukan yang terbaik dan mengirimkan undangan (vaksinasi) sebanyak mungkin,” ujarnya seperti dilansir media Malaysia, New Straits Times, Minggu (19/9/2021).
“Saat ini, sebagian besar PPV hampir kosong. Jadi kami akan melacak orang-orang yang masih bandel,” kata Khairy.
“Kami akan melacak, mencari, dan mendatangi mereka,” katanya kepada wartawan.
Baca Juga: Menkes Malaysia Berbaju Kasual Blusukan ke RS Tanpa Pengawalan, Warga Heboh dan Puji Kinerja
Khairy mengatakan pemerintah perlu menggelar program vaksinasi di sejumlah distrik di pedalaman Malaysia untuk menjangkau warga yang belum mendapatkan vaksin.
“Kami tidak bisa lagi mencapai 500.000 dosis sehari karena tidak ada lagi orang (yang harus divaksin). Kami telah mencapai akhir (program imunisasi Covid-19 nasional),” ungkapnya
“Tapi ada lokasi-lokasi seperti Sik, Pendang dan Baling (di Kedah) di mana kami perlu melakukan program jemput bola.”
“Kami perlu mendatangi rumah-rumah mereka dan benar-benar memeriksa apakah kelompok masyarakat yang belum mendapatkan vaksin ini adalah kelompok antivaksin atau bukan,” imbuh Khairy.
“Kedah yang sebelumnya tingkat vaksinasinya lamban, telah meningkat setelah negara bagian itu menerima suplai vaksin yang mencukupi,” ungkapnya.
Sebelumnya Khairy telah mengadakan rapat dengan sejumlah pemimpin di negara bagian Kedah. Rapat tersebut dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Datuk Mohd Shafiq Abdullah dan Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah.
Baca Juga: Mantan PM Malaysia Najib Razak Hendak Maju Lagi dalam Pemilu kendati Terjerat Kasus Korupsi
Sumber : New Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.