Lebih Baik Sebelum atau Setelah Hujan? Ini Waktu yang Tepat untuk Memberi Pupuk

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pupuk memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan dan kesuburan sebuah tanaman, di samping kebutuhan yang lain seperti air, sinar matahari, karbondioksida, dan oksigen.

Oleh sebab itu, pemberian pupuk pada tanaman mesti rutin dilakukan dengan takaran jumlah dan dalam rentang waktu yang tepat.

Namun, kala musim penghujan tiba, sering muncul pertanyaan kapan waktu terbaik untuk memberi pupuk? Apakah setelah atau sebelum hujan?

Untuk menjawab pertanyaan itu, simak penjelasan berikut sebagaimana telah dilansir dari Kompas.com, Sabtu (11/9/2021).

Baca Juga: 5 Tanaman Ini Dibenci Tikus, Mudah Tumbuh dan Bisa Ditanam di Rumah

Sebelum hujan deras

Salah satu alasan mengapa banyak orang memberikan pupuk sebelum hujan deras adalah karena mereka ingin kandungannya diserap secara baik oleh tanah.

Dengan curah hujan yang tinggi maka dipercaya bahwa tanaman akan mendapatkan jumlah nitrogen yang diperlukan.

Kendati demikian, hal tersebut juga dapat menyebabkan pupuk terhanyut begitu saja dan bisa memengaruhi kualitas air lingkungan.

Setelah hujan deras

Pemupukan setelah hujan deras oleh pemilik tanaman karena akan membantu meningkatkan efektivitas pupuk di halaman atau kebun.

Selain itu, juga diyakini dapat membantu untuk mengurangi kemungkinan pupuk mengalir ke sistem air dan mencemarinya.

Konsekuensi dari memberi pupuk pada tanaman ketika hujan sudah reda yakni mesti dilanjutkan dengan penyiraman lagi.

Baca Juga: Tips Perbanyak Monstera Deliciosa, Tanaman Mewah Penghias Rumah

Waktu terbaik untuk memberi pupuk

Dilihat dari sudut pandang lingkungan, penyiraman setelah hujan mungkin menjadi solusi terbaik. Meskipun hujan deras itu bagus untuk menyuburkan halaman atau kebun, nyatanya tidak demikian bagi lingkungan.

Pemberian pupuk sebelum hujan deras pada akhirnya akan mengalir ke sungai, danau, dan mata air setempat sehingga berpotensi merusak kualitas lingkungan.

Karena nitrogen, kandungan utama dalam pupuk, dapat membentuk nitrat yang sangat memengaruhi kualitas air serta tanaman hingga hewan yang hidup di sekitar sumber air.