TANAH LAUT, KOMPAS.TV - Harga jual karet yang cenderung stabil selama hampir dua tahun terakhir membuat bisnis karet masih menjadi bisnis yang bernilai saing di tengah pandemi covid-19.
Hal tersebut diungkapkan oleh petani karet asal Kabupaten Tanah Laut harga jual karet khususnya jenis karet alam latin cenderung stabil, meski terkadang kondisi cuaca kerap berpengaruh terhadap kuantitas hasil produksi.
“Kalau musim kemarau kan lebih sedikit kadang bisa mencapai 15 kilo, kalau musim penghujan target itu mencapai 30 kilo ada yang sampai 40 kilo,” Ujar Petani Karet, Sirah.
Baca Juga: Rentan Dilanda Banjir, Mensos Risma Minta Bupati Tala Bangun Selter
Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Kalsel-Teng mengungkapkan kondisi ini termasuk catatan menggembirakan karena sejak dua tahun terakhir rata-rata pabrik karet di wilayah Kalselteng masih minim pemutusan hubungan kerja karyawan meski terdapat beberapa perubahan pada jam masuk kerja.
“Selama pandemi berlangsung 2 tahun ini pabrik karet tidak ada pemberhentian pekerja, jadi karyawan tetap terus bekerja,” ujar Ketua Gapkindo Kalselteng , Andreas Winata.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Petani di Banjar Pilih Panen Padi Lebih Awal, Khawatir Kembali Diterjang Banjir
Harga karet dalam dua bulan terakhir mengalami peningkatan sebelumnya pada juli lalu harga ekspor karet berkisar di harga 1,63 USD dan pada Agustus lalu tercatat harga ekspor karet mencapai 1,73 USD sedangkan pada September ini harga ekspor karet masih berada di angka 1,72 dolar Amerika .
Harga karet diprediksi akan bertahan bahkan bisa kembali naik hingga akhir tahun nanti karena permintaan karet yang cukup tinggi dari negara produsen .
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.