YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah nelayan tradisional di Kepulauan Riau melaporkan berpapasan dengan enam kapal China di Lautan Natuna pada Senin (13/9/2021).
Melansir dari Kompas.id, Jumat (17/9) salah satu kapal yang terlihat adalah destroyed Kunming-172, di Laut Natuna Utara tersebut.
Kehadiran kapal perang China itu membuat nelayan lokal takut melaut.
Kemudian dalam perkembangannya, tadi malam waktu Inggris, Kamis (16/9), Indonesia dan Inggris menegaskan komitmen rasa saling percaya, dan kesamaan visi untuk masa depan yang aman dengan navigasi laut yang bebas.
Baca Juga: Prabowo Tak Hadir, DPR Rapat Tertutup dengan Kemenhan dan Panglima TNI Bahas Anggaran
Berdasarkan pernyataan resmi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang diterima Kompas.tv, kedua Angkatan Laut (AL) akan segera mengoperasikan fregat yang sama yakni sebuah tipe kapal perang yang dibangun dengan mengutamakan kecepatan dan kemampuan manuver.
Babcock, perusahaan kedirgantaraan, pertahanan dan keamanan yang berbasis di Inggris, akan memulai proses pembuatan kapal minggu depan dan mulai membangun desain fregat Arrowhead 140 (AH140) yang canggih untuk Angkatan Laut Inggris di Skotlandia.
Babcock menyetujui kesepakatan lisensi untuk PT PAL Indonesia (Persero), Badan Usaha Milik Negara yang membangun dan memelihara kapal untuk penggunaan militer dan komersial yang berbasis di Surabaya.
Rencana perusahaan di Provinsi Jawa Timur itu akan memproduksi kapal tersebut dengan desain khusus serta spesifikasi yang memenuhi kebutuhan Angkatan Laut Indonesia.
“Desain dasar fregat Arrowhead 140 dapat dikonfigurasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan angkatan laut dan, dengan dukungan Babcock, PT PAL sekarang akan merancang modifikasi yang diperlukan untuk mengkonfigurasi Arrowhead 140 untuk kebutuhan Indonesia,” tulis pihak Kemenhan.
Kapal ini dilengkapi dengan sistem pemeliharaan prediktif yang mengidentifikasi masalah lebih awal, memastikan nilainya sesuai dengan anggaran negara.
Dengan kapal ini Indonesia akan mampu menjaga perdamaian kawasan, dan sebagai negara merdeka yang berdaulat, berhak untuk dapat melindungi dan mempertahankan wilayah perairan, dan infrastruktur nasionalnya.
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menyambut baik kabar baik ini.
Ia mengatakan bahwa Indonesia dan Inggris memiliki hubungan pertahanan dan keamanan yang sangat baik.
“Berbagi kapal baru yang sama adalah langkah lanjut yang memang seharusnya dilakukan. Kita tahu bahwa demi perdamaian, keamanan, dan perdagangan kita yang berkelanjutan, kita perlu membela beberapa bagian tertua dari hukum Internasional, termasuk kebebasan laut dan kebebasan navigasi,” ucap Owen.
Baca Juga: Kepala Bakamla Tawarkan Konsep Nelayan Nasional Indonesia untuk Atasi Persoalan di Natuna Utara
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.