JEMBER, KOMPAS.TV - Puluhan hektar tanaman tembakau di Jember Jawa Timur rusak, karena kemarau basah. Selain terancam gagal panen, harga tembakau juga dipastikan anjlok, karena kualitasnya buruk.
Petani tembakau kasturi di Desa Sumberpinang, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember terancam gagal panen, karena tanaman tembakaunya rusak dan layu. Daun tembakau keriting dan berlubang.
Baca Juga: Harga Tomat Naik Akibat Gagal Panen selama Kemarau Basah
Kondisi itu dipicu oleh datangnya hujan di musim kemarau, yang tidak dapat diprediksi sebelumnya oleh petani. Akibatnya musim panen di bulan September ini tidak maksimal.
Salah satu petani, Abdurrahman mengaku bahwa petani sudah berusaha dengan pemupukan, pemberian obat dan penyemprotan insektisida, namun tidak membuahkan hasil.
Kelembaban tanah yang tinggi membuat daun tembakau tetap rusak. Tembakau kasturi akan tumbuh normal, jika mendapatkan sinar matahari yang terik.
Baca Juga: Hama Tikus Menyerang, Petani Padi di Tapanuli Selatan Terancam Gagal Panen
Panen kali ini, petani dipastikan merugi, karena kualitas daun tembakau di bawah standar dan harganya dipastikan turun.
Dalam kondisi normal, harga tembakau kasturi mencapai 45 ribu rupiah per kilogram, namun saat ini diperkirakan tak lebih dari 27 ribu rupiah.
Kemarau basah menjadi momok yang selalu menghantui petani tembakau kasturi. Mereka pun berharap ada perhatian khusus dari pemerintah di tengah kondisi serba sulit seperti pandemi saat ini.
#KemarauBasah #TembakauKasturi #GagalPanen
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.