Kompas TV feature arsitek dan bangunan

Mengenal 4 Rumah Adat Tuan Rumah PON XX

Kompas.tv - 15 September 2021, 23:17 WIB
mengenal-4-rumah-adat-tuan-rumah-pon-xx
Rumah honai, salah satu rumah adat Papua. (Sumber: Shutterstock/inru17 )
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Fadhilah

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Papua akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang digelar beberapa pekan mendatang. Puluhan bahkan ratusan atlet dari seluruh daerah di Indonesia hampir pasti akan tumpah ruah di sana.

Papua merupakan tempat tinggal beberapa suku di Indonesia, mulai dari Suku Asmat, Dani, Momuna, dan Arfak.

Masing-masing suku tersebut memiliki rumah adat yang berbeda, mulai dari bentuk hingga karakteristiknya.

Dalam jurnal yang berjudul Karakteristik Arsitektur Tradisional Papua, sang penulis, Fauziah, mengatakan bahwa perbedaan arsitektur tersebut disebabkan oleh perbedaan kondisi geografis.

"Perbedaan kondisi geografis dan sosial budaya yang hidup dan berkembang di Papua tersebut menghasilkan bentuk arsitektur tradisional dan pola pemukiman," tulis Fauziah dalam jurnalnya.

Baca Juga: Unik! Miniatur Rumah Adat Jambi

Berikut beberapa rumah adat yang ada di Papua:

1. Rumah Honai

Rumah honai merupakan salah satu rumah adat di Papua yang cukup populer. Honai adalah rumah adat Suku Dani.

Rumah honai berbahan rangkaian jerami atau ilalang yang dibuat bertingkat setinggi kurang lebih 2,5 meter.

Lantai dasar dan lantai satu dihubungkan dengan tangga bambu. Penghuni rumah biasanya membuat perapian di lantai dasar sebagai penerangan di malam hari.

"Honai mempunyai pintu yang kecil dan tidak memiliki jendela. Tujuannya untuk menahan hawa dingin Papua," tulis Tyas dalam bukunya yang berjudul Rumah Adat di Indonesia.

Biasanya rumah honai ditinggali oleh lima hingga sepuluh orang. Kaum pria tinggal di rumah yang disebut honai, sementara wanita menempati rumah yang disebut ebei.

2. Rumah Suku Maybrat, Imian, dan Sawiat

Suku Maybrat, Imian, dan Sawiat memiliki rumah adat berbentuk rumah panggung. Mereka biasanya tinggal di daerah pegunungan dan pesisir pantai.

Dilansir dari Arsitektur Tradisional Papua karya Fauziah, rumah panggung mereka berbentuk persegi empat dan terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan kaki.




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x