JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah akan menggabungkan 4 BUMN yang mengelola pelabuhan, yaitu PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I hingga Pelindo IV pada 1 Oktober 2021. Tujuannya, agar biaya pengiriman barang semakin murah.
Direktur Utama Pelindo IV Prasetyadi mengatakan, saat ini biaya logistik di Indonesia mencapai 23,5 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Sedangkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, biaya logistiknya hanya 13 persen dan 8 persen dari PDB.
Setelah merger, biaya logistik akan ditekan dengan cara efisiensi operasional, melakukan standarisasi proses bisnis, dan pelayanan di pelabuhan. Sehingga produktivitas di kawasan pelabuhan meningkat.
"Situasi ini secara bertahap akan berdampak terhadap penurunan harga barang yang diangkut," kata Prasetyadi dalam siaran persnya, Selasa (14/9/2021).
Baca Juga: Pelindo I Sampai IV Mau Merger, Asetnya Capai Rp112 Triliun
Ia menjelaskan, integrasi Pelindo juga akan memudahkan koordinasi pengembangan kawasan industri dan ekonomi khusus di sekitar pelabuhan.
Sehingga mendorong peningkatan konektivitas hinterland yang akan berdampak pada meningkatnya volume ekspor-impor dan trafik pelabuhan.
"Dengan demikian selain berkontribusi positif pada perekonomian nasional, integrasi juga merangsang pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah," tuturnya.
Nantinya, Pelindo akan membentuk 4 klaster bisnis atau subholding untuk anak perusahaan-anak perusahaan yang dimiliki oleh Pelindo I-IV.
Subholding dibentuk berdasarkan kategori bisnis. Yakni peti kemas; nonpeti kemas; logistik dan hinterland development; serta marine, equipment, dan port services.
Baca Juga: Harga Telur Anjlok, Peternak: "Ini Terparah, Mau Nangis..."
Penggabungan ini diproyeksi dapat meningkatkan posisi Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar nomor 8 dunia dengan target throughput peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs.
"Melalui efek multiplier ekonomi, integrasi ini akan menumbuh kembangkan distribusi barang dan jasa antarwilayah, yang pada gilirannya disebabkan oleh indeks kepuasan pelanggan yang makin tinggi, akan menciptakan investasi-investasi baru. Seiring itu, tenaga kerja bakal terserap lebih banyak," ungkap Direktur Utama Pelindo II dan Ketua OC Penggabungan Pelindo Arif Suhartono.
Sementara dari sisi aset, Pelindo akan memiliki aset sebesar Rp112 triliun dan pendapatan Rp28,6 triliun.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.