MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad di Kremlin, Moskow pada Senin (13/9/2021). Ini adalah pertemuan pertama dua sekutu tersebut setelah terakhir kali pada November 2020.
Waktu itu, Putin bertemu Assad via konferensi video karena pandemi COVID-19. Assad sendiri terakhir bertamu ke Rusia pada 2018 silam.
Dalam pertemuan ini, Putin dan Assad disebut mendiskusikan sejumlah topik, di antaranya situasi politik di Suriah serta kerja sama ekonomi serta kemanusiaan. Putin juga menyelamati Assad atas kemenangannya di pemilu Suriah yang dihelat pada Mei lalu.
"Dengan bekerja sama, kita telah membebaskan sebagian besar wilayah Republik Suriah, menerakan kerusakan yang sangat berat bagi para teroris. Pemerintah Suriah kini mengontrol 90 persen dari wilayahnya," kata Putin kepada Assad sebagaimana dimuat transkrip yang dirilis pemerintah Rusia.
Baca Juga: Putin Ledek AS, Sebut 20 Tahun Perang di Afghanistan Hasilnya Nol dan Tragedi
Bantuan militer Rusia berjasa besar dalam membantu pemerintah Suriah saat perang saudara meletus. Kehadiran Angkatan Udara Rusia pada 2015 disebut membalikkan keadaan perang hingga menguntungkan pemerintah Suriah.
Akan tetapi, konflik yang dimulai pada 2011 itu belum selesai hingga kini. Pemerintah Suriah belum berhasil merebut kembali seluruh wilayahnya yang dikuasai pemberontak.
Situasi bertambah pelik dengan kehadiran pasukan Turki dan Amerika Serikat (AS) di wilayah yang dikuasai oposisi. Putin sendiri mengecam kehadiran pasukan asing di Suriah yang disebutnya ikut campur "tanpa persetujuan PBB ataupun seizin Assad".
Selain itu, Putin dan Assad juga membicarakan penanganan pandemi. Suriah sendiri dilaporkan telah menerima vaksin Sputnik V dan Sputnik Light dari Rusia.
Vladimir Putin merupakan sekutu penting Assad untuk mempertahankan kekuasaan. Presiden Suriah ini menjalani masa jabatan keempat setelah menang pemilu dengan suara mencapai 95%.
Akan tetapi, pengamat internasional dan Barat mengecamnya dan menuduhnya mencurangi pemilu.
Baca Juga: Swedia Tahan Dua Perempuan yang Diduga Lakukan Kejahatan Perang di Suriah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.