Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Dorong Kuliner Dalam Negeri, Gernas BBI Harus Libatkan Lebih Banyak UMKM Pangan

Kompas.tv - 13 September 2021, 16:28 WIB
dorong-kuliner-dalam-negeri-gernas-bbi-harus-libatkan-lebih-banyak-umkm-pangan
Salah satu hidangan peserta yang dilombakan dalam kompetisi Ayo Makan di Hotel The Westin, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Program ini merupakan program kuliner tahunan yang sudah dilakukan sejak empat tahun terakhir yang menyatukan hotel, chef, dan tamu dalam pengalaman kuliner Indonesia yang otentik. (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) harus lebih banyak melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan sehingga dapat berdampak nyata terhadap masyarakat.

Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah mengatakan, untuk menyukseskan gerakan tersebut perlu melibatkan aktor-aktor kunci. Mulai dari petani dan pengolah pangan hingga UMKM terkait. Kedua aktor tersebut harus terhubung dan sama-sama mendapat dukungan. 

"Dengan lebih besar keterlibatan dari berbagai pihak tersebut di sektor pangan, maka produk berkualitas yang dihasilkan UMKM akan lebih dapat menjawab selera dan kualitas yang diinginkan konsumen, tentu saja perlu didahului oleh bahan baku berkualitas," ujar Said, Senin (13/9/2021).

Selain itu Said mengungkapkan, program Gerban BBI perlu mendapat apresiasi karena menguatkan produksi pangan dengan mendorong dari sisi permintaan. Pasalnya, dalam sektor pangan, tidak cukup hanya dengan mendorong dari sisi suplai atau pasokan produksinya semata.

Dengan demikian gerakan ini diharapkan mampu meningkatkan permintaan pangan dari produksi dalam negeri sehingga mendorong produksi dalam negeri oleh petani dan UMKM pengolahan pangan.

"Gernas BBI sangat penting dan harus bisa mendorong perubahan pemahaman dan perilaku konsumen dalam negeri untuk lebih memilih produk dalam negeri," ujarnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Bendungan Paselloreng Bermanfaat untuk Dukung Lumbung Pangan Nasional di Sulsel

Terkait dengan kuliner Indonesia, baik dalam bentuk makanan maupun minuman, dinilai harus lebih banyak dititikberatkan pada jenis pangan lokal agar selaras dengan tujuan Gernas BBI seutuhnya.

Pakar kuliner dan chef senior, Yongki Gunawan, mengingatkan, di beberapa negara di Asia, seperti Korea dan Thailand, kurikulum masakan yang diajarkan lebih banyak ke hidangan lokal mereka. Namun, di Indonesia berbanding terbalik, 60-70 persen yang diajarkan masakan Barat.

"Bila terus dibiarkan seperti itu, maka generasi Nusantara mendatang hanya akan lebih mengenal masakan terkait Jepang, Korea, dan menu dari negara-negara Barat," tuturnya, dalam bincang Festival Pasar Laut Indonesia, bagian dari rangkaian acara Gernas BBI, diselenggarakan secara daring, Rabu (8/9/2021).

Lebih lanjut, Yongki Gunawan menyatakan sejak sekitar 15 tahun yang lalu, dirinya tidak mau berkiblat ke dunia Barat, tetapi lebih memilih masuk ke kampung-kampung di daerah Indonesia untuk belajar masak.

Selain itu, dalam melatih kuliner ke berbagai generasi muda, dirinya kerap menasihati untuk jangan selalu membuat menu masakan Barat, karena masakan Indonesia umurnya relatif sangat panjang dibanding masakan negara lain yang cenderung bergantung kepada tren.

Baca Juga: Tempe Mendunia Hingga Berpeluang Menjadi Pintu Integrasi Budaya Kuliner Indonesia dan Meksiko

 




Sumber : Kompas TV/Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x