JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagaimana Nabi Muhammad bisa bertetangga dengan orang Yahudi? Hal ini terjadi ketika istri Rasulullah, Aisyah, sedang melakukan tasyakuran.
Aisyah pun memotong kambing dan berniat memberikan makanan ke tetangga sekitar rumah. Tetangga mereka pun beragam, termasuk ada keluarga Yahudi. Rumah orang Yahudi itu jaraknya tak jauh dari Nabi.
Aisyah pun sempat ragu, apakah mereka harus memberi potongan daging itu kepada orang Yahudi atu tidak.
Kisah ini dinukil dari buku Persahabatan Rasulullah dengan Pemeluk Agama Lain (Islami Publishing, 2020) karya Ustadz Hengky Ferdiansyah, Lc. MA dkk.
Keraguan itu membuat Rasulullah bertanya kepada Aisyah. “Wahai, Istriku. Apakah makanan ini sudah dibagikan ke fulan?”
“Belum, Suamiku. Mereka itu orang Yahudi. Dan aku tidak membagikan makanan kepada mereka,” jawab Aisyah, singkat.
Baca Juga: Berkenalan dengan Mukhairiq, Orang Yahudi yang Pernah Membantu Nabi Muhammad
Rasulullah tersenyum.
“Bagilah makanan kepada mereka, duhai Istriku. Meskipun mereka orang Yahudi, mereka tetap tetangga kita,” kata Nabi.
Singkat cerita, Aisyah pun mengikuti saran Nabi dan memberikan makanan ke seluruh tetangga, termasuk ke tetangga mereka orang Yahudi itu. Mereka pun berbahagia.
Akhlak Nabi yang indah ini juga sesuai dengan sabda beliau tentang keharusan berbuat baik kepada tetangga-tetangga kita.
“Bila kamu memasak sayuran, perbanyaklah kuahnya dan lihatlah tetangga-tetanggamu. Bagikanlah masakanmu ke mereka.” (HR. al-Darimi)
Subhanallah. Nabi saja berbuat baik kepada siapa saja, apa pun agamanya. Kenapa kita tidak meniru akhlak ini? Wallahu a’lam bisshowab.
Baca Juga: Zikir Rasulullah Sebelum Tidur, Sederhana tapi Manfaatnya Luar Biasa
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.