JAKARTA, KOMPAS TV - Keluarga korban mendesak Kepala Lapas (Kalapas) Kelas I Tangerang untuk bertanggung jawab atas peristiwa kebakaran yang terjadi Rabu (8/9/2021) dini hari yang menewaskan 44 napi termasuk Alfin bin Marsum.
Hal ini disampaikan Sholeh selaku paman Alfin bin Marsum saat mendatangi Ruang Instalasi Forensik RS Polri, Kamis (9/9) malam.
Sholeh meminta agar insiden kebakaran hebat ini bisa diproses demi mencari tahu penyebabnya.
"(Kalapas) harus bertanggung jawab, harus diusut lebih detail lagi," kata Sholeh.
Lebih lanjut, Sholeh juga mengatakan, pihak kepolisian dalam hal ini penyidik Polda Metro Jaya harus memeriksa peristiwa ini hingga tuntas ke seluruh pegawai lapas.
Sebab kata Sholeh dalam insiden ini diyakini tidak hanya Kepala Lapas yang bertanggung jawab, melainkan juga para petugas penjaga lapas.
"Iya betul harus diperiksa sampai tuntas, harus diperiksa," tukasnya.
Baca Juga: Kakanwil Kemenkumham Sulsel : Kalapas Mitigasi Risiko Kebakaran
Sedangkan, kakak mendiang Alfin yakni Muhamamd Riza, meminta kepada petugas Lapas untuk sedianya melakukan evaluasi atas insiden ini.
Terlebih kata dia, satu blok dari lapas tersebut dihuni oleh ratusan napi yang menurutnya sudah melebihi kapasitas.
"Ya saya pesan buat penjaga lapas ibaratnya antisipasi lah, di (dalam) lapas kan tahu sendiri, satu blok bisa ratusan orang kan itu," timpal Riza.
Terkait dengan dugaan sementara kebakaran adanya korsleting listrik, Riza merasa heran, sebab pengelolaan ini seharusnya lebih baik, mengingat Lapas merupakan lembaga negara.
"Terus dengan kata-kata cuma ibaratnya cuma korsleting lsitrik kan ibaratnya kita juga nyampe kayak gitu, ibaratnya pemerintah, ibaratnya kantor kan, mestinya lebih antisipasi," pungkasnya.
Sebelumnya, jajaran Polda Metro Jaya melangsungkan pemeriksaan terhadap 22 saksi dari 73 korban selamat dari kebakaran Lapas Kelas I Tangerang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, keseluruhan saksi itu terdiri dari warga binaan (tahanan) petugas Lapas yang sedang bertugas saat kejadian dan pendamping warga binaan yang dibagi menjadi 3 cluster.
“Arahnya untuk mengetahui keterangan dari mereka semua,” kata Yusri dalam jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (9/9).
Lebih lanjut kata Yusri, pemeriksaan ini juga dilakukan guna mengetahui sumber api penyebab kebakaran Lapas Kelas I Tangerang.
Baca Juga: Over Kapasitas, Rutan Serang Waspadai Kejadian seperti Kebakaran Lapas Tangerang
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.