JAKARTA, KOMPAS.TV - Organisasi induk sepak bola Dunia, FIFA menawarkan wacana tentang Piala Dunia yang diselenggarakan tiap dua tahun.
Seperti diketahui, FIFA World Cup atau biasa disebut Piala Dunia adalah turnamen sepak bola terakbar yang digulirkan setiap empat tahun.
Pro dan kontra tentang wacana tersebut tidak dapat dielakan. UEFA selaku induk sepak bola Eropa dengan lantang menolak hal tersebut, tetapi Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA, Arsene Wenger menyebut 166 federasi anggota FIFA menyetujui studi kelayakan proposal tersebut.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui tentang wacana penyelenggaraan Piala Dunia tiap dua tahun sekali:
Pada kongres FIFA bulan Mei silam, SAFF secara formal mengajukan proposal tentang penyelenggaraan Piala Dunia tiap dua tahun sekali.
Presiden FIFA Gianni Infantino secara tersirat mendukung proposal tersebut dengan menyebut 'wacana yang rinci dan fasih'.
Proposal tersebut disetujui oleh 166 dari total 211 federasi anggota FIFA. Bahkan, Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA, Arsene Wenger telah membawa proposal tersebut ke ranah uji konsultasi untuk meramu ulang jadwal internasional dan membuat celah bagiamana Piala Dunia dapat digelar tiap dua tahun sekali.
Dalam wawancara dengan L'Equipe pada awal pekan ini, Arsene Wenger menjelaskan, nantinya tidak akan adalah lagi sistem jeda internasional yang biasa diadakan di sela-sela kompetisi klub pada bulan Maret, September, Oktober, serta November.
Wenger menawarkan seluruh pertandingan kualifikasi internasional akan diadakan selama bulan Oktober.
Hal tersebut diyakini Wenger bakal memberikan kesempatan liga-liga domestik untuk melangsungkan kompetisi tanpa ada gangguan jeda internasional.
Lain itu, mantan pelatih Arsenal berargumen bahwa jadwal jeda internasional hanya akan merugikan para pemain dan klub terkait.
Selain risiko perjalanan jauh dan cedera hanya untuk memainkan laga kualifikasi internasinoal atau hanya persahabatan.
Wenger yakin bahwa para pemain dan suporter juga akan lebih termotivasi ketika tim nasionalnya memainkan laga-laga penting.
Dirinya juga menegaskan para negara peserta wajib berlibur selama 25 hari setelah Piala Dunia.
Baca Juga: Arsene Wenger Tawarkan Ubah Format Piala Dunia, Raymond Domenech: Ide yang Bodoh!
Wacana dan ide yang ditawarkan Wenger ditolak mentah-mentah oleh Presiden UEFA Alexander Ceferin.
Sumber : Kompas TV/Berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.