WASHINGTON, KOMPAS.TV - Sejumlah misteri terkait Serangan 11 September 2001 atau Tragedi 9/11 akan terungkap dalam waktu dekat. Hal ini menyusul pemerintahan AS yang hendak membuka dokumen rahasia tentang serangan tersebut kepada publik.
Presiden AS Joe Biden telah menandatangani perintah eksekutif yang menginstruksikan pengungkapan tersebut. Perintah tersebut dikeluarkan beberapa hari sebelum peringatan Serangan 9/11 yang jatuh pada 11 September besok.
Salah satu isu yang ramai disorot mengenai 9/11 adalah keterlibatan Arab Saudi. Sejumlah figur asal Arab Saudi santer diisukan terlibat dalam serangan yang menewaskan hampir 3.000 orang tersebut.
Komisi 9/11 bahkan telah merinci dugaan keterlibatan tokoh-tokoh Arab Saudi, tetapi dugaan tersebut belum terkonfirmasi. Lain itu, gugatan lama mengenai peristiwa tersebut di pengadilan federal New York bahkan meminta pertanggungjawaban pemerintahan Arab Saudi.
Baca Juga: 9/11: Veteran CIA Yakin Taliban akan Undang Al-Qaeda Bangun Kembali Afghanistan
Pengadilan New York pun menuduh pejabat Arab Saudi telah memberikan dukungan berarti kepada para pembajak pesawat sebelum melancarkan serangan.
Sementara itu, pemerintah Arab Saudi membantah pihaknya terlibat Serangan 9/11.
Sebelumnya, pemerintah AS menerima laporan tentang sekitar 30 orang yang bisa diselidiki terkait hubungan Arab Saudi dengan para pelaku teror 9/11. Laporan tersebut dinamai File 17. File 17 memuat informasi yang berasal dari bab final laporan badan penyelidikan bentukan Kongres terkait aktivitas intelijen di sekitar Peristiwa 9/11.
Sebagaimana dilaporkan Kompas.com, Senator Florida sekaligus ketua badan penyelidikan tersebut, Bob Graham meyakini bahwa para pelaku teror berhubungan dengan Arab Saudi ketika hendak beraksi.
File 17 dilaporkan memuat nama-nama sejumlah diplomat Arab Saudi yang terkait Serangan 9/11. Hal tersebut memunculkan pertanyaan apakah pemerintah Arab Saudi mengetahui rencana serangan.
Di lain sisi, laporan terkini Komisi 9/11 menyatakan bahwa tak ditemukan bukti pemerintah Arab Saudi sebagai institusi atau pejabat individual negara itu yang membantu pendanaan Al-Qaeda. Namun, kesimpulan tersebut tak mengesampingkan dugaan dana amal yang disponsori Arab Saudi yang dialihkan ke Al-Qaeda.
Keterlibatan Arab Saudi pun hingga saat ini masih menjadi pertanyaan publik. Rilis dokumen rahasia bisa jadi menjawab sebagian pertanyaan tentang isu tersebut. Namun, detail mengenai dokumen apa saja yang akan dibuka belum jelas.
Joe Biden sendiri berjanji, pemerintahannya akan terus mendampingi korban dan keluarga korban Serangan 9/11. Ia juga berjanji akan terbuka mengenai informasi yang dimiliki pemerintah AS terkait serangan tersebut.
“Penting untuk memastikan bahwa Pemerintah AS memaksimalkan transparansi, melakukan klasifikasi (perahasiaan) hanya ketika diperlukan,” katanya.
Baca Juga: Arab Saudi Buka Umrah Internasional, Jemaah Indonesia Bisa Berangkat?
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.