KABUL, KOMPAS.TV - Taliban dikabarkan telah mengizinkan 200 warga Amerika Serikat (AS), untuk meninggalkan Afghanistan.
Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat AS yang meminta identitasnya tak diungkapkan, Kamis (9/9/2021).
Konfirmasi tersebut diutarakan sembilan hari setelah tenggat waktu evakuasi warga AS di Afghanistan berakhir.
Seperti dikutip dari Mirror, 200 orang itu akan pergi menggunakan pesawat sewaan.
Baca Juga: Taliban Tahan dan Pukuli Dua Jurnalis Afghanistan karena Liput Unjuk Rasa Hak Perempuan
Sebelumnya sekitar 1.000 orang termasuk warga AS dikabarkan tertahan di Bandara Kabul.
Taliban sendiri saat itu dikabarkan berusaha mempertahankan mereka sebagai sandera hingga permintaan mereka dipenuhi.
Namun, Taliban dikabarkan telah mengizinkan untuk dilakukannya evakuasi tersebut.
Seperti dikutip dari Mirror, hal tersebut dikarenakan tekanan dari Perwakilan Khusus AS Zalmay Khalilzad kepada Taliban.
Menurut pejabat tersebut, kepergian warga AS dari Afghanistan itu rencananya akan dilakukan pada hari ini.
Namun, ia tak mengatakan apakah izin kepergian tersebut termasuk diberikan kepada orang-orang yang terjebak di Mazar-i-Sharif.
Pasalnya, pesawat sewaan mereka tak diperbolehkan mendarat di sana.
Baca Juga: Tim Robotik Perempuan Afghanistan yang Kabur dari Taliban dapat Beasiswa dari Qatar
Sebelumnya, lebih dari 122.000 orang telah diterbangkan keluar dari Afghanitan sejak 14 Agustus lalu.
AS mengakhiri evakuasi pada Selasa (31/8/2021), sekaligus menandai akhir keberadaan militer AS di Afghanistan yang berlangung selama 20 tahun.
Taliban kembali menguasai Afghanistan, setelah pada Juli Presiden AS Joe Biden menegaskan pasukannya akan ditarik pulang seluruhnya pada akhir Agustus.
Taliban kemudian menduduki Kabul, Senin (15/8/2021), sekaligus membuat Presiden Afghanistan Ashraf Ghani memutuskan kabur dari negaranya.
Sumber : Mirror
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.